Berita Jabar, galuh.id – Sebanyak 22 daerah di Jabar masuk Zona Kuning (Risiko Rendah) dalam level kewaspadaan penularan Covid-19. Sementara 5 daerah lainnya masih Zona Oranye (Risiko Sedang).
Ketua Gugus Tugas Jabar Ridwan Kamil melaporkan, ada 5 daerah berstatus Zona Oranye di Jabar. Yakni Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Cimahi.
Hasil tersebut merujuk leveling yang dilakukan oleh Gugus Tugas Nasional selama periode 6 hingga 12 Juli 2020.
Baca Juga: Gubernur Minta Masjid di Jabar Selalu Didisinfeksi
Mulai minggu ini, rating kewaspadaan wilayah sudah menggunakan rating Gugus Tugas Nasional. Tak lagi menggunakan warna Gugus Tugas Jabar. Hal itu agar sama dengan pemerintah pusat.
“Hasilnya 22 daerah masuk Zona Kuning. Hanya 5 yang masuk kategori Risiko Sedang,” ujar Ridwan Kamil atau RK, Senin (20/7/2020).
Daerah di Jabar, Zona Oranye Berkurang
Adapun jumlah 5 daerah Zona Oranye di Jabar saat ini berkurang dibandingkan periode 29 Juni hingga 5 Juli 2020. Yakni dengan 9 Zona Oranye, 17 Zona Kuning, dan 1 Zona Merah.
Gugus Tugas Jabar saat ini tengah menghitung level kewaspadaan di tingkat kecamatan untuk digunakan sebagai dasar penentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Selain itu, juga digunakan untuk dasar pembukaan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara fisik.
“Kita akan lebih detail ke wilayah kecamatan. Dari daerah Zona Kuning dan Oranye ini. Untuk pembukaan sekolah di Zona Hijau. Akan dibahas lebih lanjut lagi,” ucapnya.
4 Kategori Risiko
Gugus Tugas Nasional mengategorikan risiko menjadi 4. Yakni Zona Merah (Risiko Tinggi) atau penyebaran virus belum terkendali, Zona Oranye (Risiko Sedang) atau penyebaran tinggi dan potensi virus tak terkendali.
Kemudian Zona Kuning (Risiko Rendah) atau penyebaran terkendali dengan ada kemungkinan transmisi. Lalu Zona Hijau (Tidak Terdampak) atau risiko penyebaran virus ada tetapi tak ada kasus positif Covid-19.
RK mengatakan, 5 daerah di Jabar dengan status Zona Oranye tersebut menunjukkan bahwa indikasi penyebaran virus SARS-CoV-2 di Jabar terjadi dengan pola yang diketahui.
“Lokasinya di situ lagi, di situ lagi. Kalau tidak Bodebek, atau Bandung Raya. Di luar dua itu, Insyaallah terkendali konsisten. Tingkatnya sangat-sangat rendah,” jelasnya.
RK juga meminta Kepolisian Daerah Jabar untuk memperhatikan dan tetap waspada terhadap potensi wilayah perbatasan di Jabar. Terutama di wilayah Pantai Utara (Pantura). (GaluhID/Evi)