Berita Jabar, galuh.id – Pemprov Jabar mengawasi ketat 3 daerah di Jabar zona merah di Jawa Barat yang tak lama lagi akan melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020.
Dari 8 daerah di Jabar yang menggelar pilkada serentak, 3 diantaranya termasuk zona merah Covid-19.
Ketiga daerah itu antara lain Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Tasikmalaya.
Saat ini ketiga daerah zona merah tersebut sedang menjalani tahapan kampanye. Pada tanggal 9 Desember 2020 nanti akan melaksanakan pencoblosan.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, ada potensi muncul klaster pilkada serentak apabila tidak ada upaya pencegahan dan antisipasi.
Salah satu hal yang jadi pertimbangan untuk mengantisipasi hal tersebut adalah tes Covid-19 bagi pemilih yang akan datang ke tempat pemungutan suara (TPS).
“Karena khawatir ada klaster baru, untuk daerah yang akan menggelar pilkada, ada masukan agar ada tes bagi mereka yang ingin mencoblos,” ujar Kang Uu, Senin (30/11/2020).
Tes bagi pemilih ini, lanjutnya, perlu pertimbangan lebih dulu bagaimana teknis, metode, serta target dan keterjangkauan. Apakah tes dengan cara RDT atau uji usap (swab).
3 Daerah di Jabar Zona Merah, Pemilih Perlu Ada Kajian
Kemudian, kata Kang Uu, apakah pelaksanaan tes Covid-19 itu sebelum atau setelah mencoblos. Atau di kedua kesempatan itu.
Termasuk yang harus jadi perhitungan, apakah tes akan berlaku bagi pemilih dari segala umur. Atau hanya menyasar usia di atas 40 tahun. Atau yang memiliki penyakit penyerta.
Namun demikian, pihaknya belum bisa memutuskan. Sebab hal ini perlu ada kajian secara ilmiah.
Dalam menangani Covid-19 ini, kata Kang Uu, keputusan pemprov Jabar selalu merujuk pada data dan kajian ilmiah sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Selanjutnya yang juga harus jadi pertimbangan yakni ketersedian logistik di 3 kabupaten penyelenggara pilkada tersebut. Menurutnya, saat ini alat tes PCR di Jabar sudah menipis.
Jumlah pengetesan per pekan semakin berkurang. Biasanya per pekan mencapai 50.000 sampel. Namun berdasarkan laporan terakhir baru sebanyak 36.000 sampel.
Saat ini pemprov Jabar belum dapat memutuskan mengenai kemungkinan tes Covid-19 bagi pemilih.
“Mudah-mudahan minggu depan. Atau sebelum hari H sudah ada keputusan,” pungkasnya. (GaluhID/Evi)