Ciamis, galuh.id – 3 tersangka kasus pengeroyokan yang masih berstatus pelajar SMA/SMK tidak bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kompetisi (UNBK) secara normal di Sekolahnya masing-masing. Pasalnya, ketiga pelajar tersebut masih menjadi tahanan di Polres Ciamis, sehingga terpaksa harus mengikuti ujian nasional di Ruang Tahanan Polres Ciamis, sementara UNBK sudah dimulai hari ini, Senin (23/3/2019).
Hasil Pantauan Galuh ID terlihat tiga siswa tersebut sedang mengerjakan soal ujian secara tertulis di ruang salah satu Unit di Satreskrim Polres Ciamis. Mereka nampak serius mengerjakan soal-soal ujian.
Salah seorang pengawas yang enggan menyebutkan namanya menyampaikan meski keterbatasan dalam mengerjakan soal UNBK, ketiga siswa yang mengerjakan soal ujian nasional di Polres Ciamis ini mengerjakannya dengan cara tertulis, karena khawatir apabila menggunakan komputer di sini tidak bisa masuk server.
“Saat mengerjakan soal ujian, ketiga pelajar tersebut diawasi oleh guru dari sekolah masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Hendra Virmanto membenarkan adanya siswa SMK yang melaksanakan ujian nasional di Polres Ciamis.
Ketiga siswa tersebut terjerat tindak pidana pasal 170 dan 169 KUHPidana tentang pengeroyokan, dengan ancaman 7 tahun penjara. Kasus pengeroyokan yang melibatkan mereka merupakan kasus geng motor yang beberapa waktu ke belakang sempat menggegerkan warga Ciamis.
“Ketiga tersangka tersebut merupakan siswa kelas XII SMK dan sudah terdaftar jadi peserta UNBK, sehingga oleh pihak Polres diarahkan ke pihak sekolah untuk melaksanakan ujian di Polres dan dalam pengawasan kami,” terangnya.
Hendra menambahkan, selain ketiga tersangka tersebut, masih ada 2siswa SMK/SMA lagi yang juga terdaftar sebagai peserta ujian, namun mereka berasal dari paket kesetaraan.
“Kami dari pihak Polres Ciamis memberikan kesempatan pada ketiga tersangka untuk belajar terlebih dulu malam harinya, sebelum hari ini melaksanakan ujian,” pungkasnya. (galuh.id/Arul)
