Kamis, Maret 28, 2024

Antisipasi Virus Rabies, Disnakkan Ciamis Suntik Anjing

Baca Juga
- Advertisement -

Ciamis, galuh.id – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis menggelar suntik vaksin rabies untuk anjing peliharaan milik warga Desa Kertabumi, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Selasa (2/7/2019).

Tujuan penyuntikan vaksin tersebut, dalam rangka antisipasi virus rabies atau yang dikenal juga dengan penyakit anjing gila.

Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan, H Otong Bustomi mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi virus rabies yang biasa menjangkiti anjing, kera dan kucing.

- Advertisement -

Selain anjing, kata Otong, kucing milik warga pun disuntik karena hewan tersebut juga bisa terjangkit virus rabies yang berbahaya.

Disnakkan Ciamis melakukan vaksinasi rabies terhadap kucing milik warga Kertabumi Cijeungjing, Selasa (2/7/2019). Foto : Dok. Disnakkan

Apabila hewan yang terjangkit virus rabies ini menggigit manusia, hal itu bisa sangat mematikan. Karena itu, suntik vaksin rabies dilakukan untuk menjaga ketentraman masyarakat dari gangguan penyakit anjing gila.

“Kami melakukan suntik vaksinasi rabies secara gratis pada anjing-anjing milik masyarakat yang dilaksanakan di Desa Kertabumi yang disinyalir memiliki populasi anjing yang banyak. Sehingga bisa meminimalisir gangguan virus rabies dari anjing dan kucing milik masyarakat,” paparnya.

Otong pun mengajak pemilik hewan anjing, kucing dan kera untuk mengantisipasi virus rabies dengan datang ke kantor Disnakan Ciamis untuk dilakukan suntik vaksin secara gratis.

“Silakan datang ke kantor kepada semua pemilik hewan seperti anjing, kucing dan kera untuk divaksin rabies secara gratis, agar bisa menimalisir virus rabies dan itu bisa dilakukan satu tahun sekali,” jelasnya.

Vaksinasi rabies pada hewan akan berlangsung sampai bulan Agustus 2019.

“Kita akan terus melakukan vaksinasi ke daerah-daerah yang memiliki populasi anjing terutama di wilayah pegunungan yang banyak memelihara anjing untuk berburu,” ucapnya.

Menurut Otong, vaksinasi ini sebagai upaya pencegahan dan sekaligus sosialisasi bahaya virus rabies dan cara mengantisipasinya kepada masyarakat. Mengingat kasus anjing rabies pernah ditemukan pada tahun 1997 lalu.

“Alhamdulilah sejak kasus tahun 1997 belum ditemukan kasus rabies kembali dan kami akan terus berupaya untuk mencegahnya,” tuturnya.

Ciri-ciri anjing yang rabies, kata otong, anjing takut air, mata merah, terus menggonggong, suka makan barang-barang yang ada di depannya dan cenderung agresif. Anjing yang memiliki ciri tersebut sebaiknya segera dihindari, karena terindikasi rabies.

“Hindari jika anjing matanya merah, takut air, terus menggonggong dan memakan yang bukan makanannya, karena anjing tersebut terindikasi rabies,” katanya.

Otong menambahkan apabila digigit anjing rabies, pertolongan pertama adalah mencuci bekas gigitan menggunakan sabun, lalu oles dengan alkohol dan segera datang ke Puskesmas untuk mendapat penanganan dokter. 

“Setelah itu, anjing yang menggigitnya harus diobservasi selama 14 hari, kalau mati berarti positif rabies. Maka orang yang digigit baru diberi vaksin anti rabies, jadi tidak langsung diberi vaksin harus ada observasi dulu,” pungkasnya. (galuh.id/Arul)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Filipina Optimis Kalahkan Timnas Indonesia di Kandang

Berita Olahraga, Galuh.id - Filipina optimis kalahkan Timnas Indonesia di Kandang dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang. Pelatih Tim...

Artikel Terkait