Rabu, April 17, 2024

Asal Virus Corona, Bagaimana Masuk ke Indonesia?

Baca Juga
- Advertisement -

Banyak orang mempertanyakan asal virus Corona, karena penyebarannya telah menginfeksi lebih dari 1 juta orang di berbagai negara.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menyatakan virus corona sebagai pandemi global. Virus Corona baru dikabarkan pertama kali menginfeksi manusia di Cina pada bulan Desember 2019.

Rumah sakit di Wuhan kedatangan banyak pasien dengan gejala penyakit tidak dikenal. Kala itu, Dr. Li Wenliang menulis di media sosial tentang kemunculan virus misterius.

- Advertisement -

Sebanyak 66 persen pasien memiliki akses ke pasar ikan Huanan beberapa minggu sebelum jatuh sakit. Pasar tersebut tak hanya menjual ikan, tetapi juga menjual berbagai hewan liar seperti kelelawar, anak serigala, kucing luwak, dan berbagai spesies eksotis lainnya.

Virus corona sebenarnya sudah ada sejak dulu, namun keberadaannya hanya dapat menular dari hewan ke hewan. Bahkan virus jenis tertentu hanya dapat menginfeksi hewan satu spesies.

Virus Corona bermutasi dari menginfeksi hewan ke hewan, kini dapat menular dari hewan ke manusia. Lama-kelamaan menyebar dari manusia ke manusia. Hingga kini pasar ikan Huanan masih diduga sebagai ground zero atau sumber asal virus Corona jenis baru.

Dugaan ini tidak bisa dibuktikan karena 13 dari 41 pasien yang terinfeksi belum pernah datang ke pasar tersebut. Sehingga masih jadi pertanyaan dari mana virus Corona menyebar.

Penyakit yang ditimbulkan oleh virus Corona disebut Covid-19. Covid adalah gabungan dari Corona disease, dan angka 19 diambil dari tahun 2019 saat gejala tersebut pertama kali menyerang manusia.

Belum ditemukan obat virus Corona yang betul-betul ampuh. Namun Cina merasa terbantu berkat Avigan, obat flu dari Jepang.

Pemberian obat Avigan telah menaikkan angka kesembuhan pasien Corona.  Namun perlu pengawasan ketat karena hanya boleh diberikan saat darurat dan membahayakan ibu hamil.

Asal Virus Corona, Bagaimana Masuk ke Indonesia?

Dikutip dari Narasi News, sebelum Presiden Jokowi mengumumkan pasien positif Corona 01 dan 02 yang berasal dari Depok pada bulan Januari 2020 seseorang terbang dari Wuhan menuju Bali sebelum kota itu ditutup karena kepanikan isu Corona. 

Dia berada di Bali selama 7 hari, kemudian pulang ke Cina. Tiba di rumah, ia dilarikan ke rumah sakit dengan gejala flu dan demam kemudian dinyatakan positif Corona.

Selanjutnya ada seorang pria dari Jepang, yang berada di Bali sejak 15 Februari 2020. Tanggal 19 Februari, ia kembali ke Jepang. Sehari kemudian ia dilarikan ke rumah sakit karena sesak nafas dan dinyatakan positif Corona.

Penelusuran asal virus Corona di Indonesia, bisa dilihat dari banyaknya jejak-jejak pembawa virus Corona yang tidak terdeteksi. Kasus pertama terjadi di Batam. Empat warga Singapura berada di Batam sejak tanggal 21 hingga 23 Februari, saat kembali dari Batam dinyatakan positif Corona dan menulari satu sama lain.

Virus Corona dapat menular melalui percikan air liur saat bersin atau batuk.  Penularan secara langsung terjadi apabila percikan air liur dari orang sakit terhirup oleh orang sehat. Bisa juga menular secara tidak langsung, yaitu saat orang sehat menyentuh permukaan benda yang terkena percikan air liur.

Tuntutan ke China Akibat Penyebaran Virus Corona

Sejumlah negara mulai menuntut ganti rugi ke China akibat lalai dalam mencegah penyebaran penyakit Covid-19 yang disebabkan virus Corona. China juga dianggap sebagai tempat asal virus Corona

Tuntutan yang diajukan oleh Amerika Serikat bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak rakyat dan pengusaha. Akibat dari wabah virus Corona, banyak orang sakit dan harus merawat orang sakit, mengalami kesulitan keuangan, dan kepanikan akibat pembatasan sosial.

Sementara itu di Eropa, Henry Jackson Society menilai China menutup-nutupi masalah sejak awal. Tuntutan ganti rugi bisa mencapai 3,2 triliun pound atau sekitar 61 ribu triliun rupiah.

Pemerintah China sendiri mengatakan bahwa mereka senantiasa melaporkan informasi  penyebaran virus ke WHO pada tahap-tahap awal. Pakar hukum Yale University, Stephen L Carter mengatakan bahwa China tidak dapat digugat dalam masalah ini.

China dilindungi oleh doktrin kekebalan kedaulatan yang juga berlaku di negara-negara lain. Doktrin ini bersifat timbal balik, suatu negara tidak akan membiarkan rakyatnya menggugat negara lain jika rakyat negara lain tidak ingin menggugat kita.

Walau semua bukti menunjukkan bahwa kemungkinan besar asal virus Corona ditularkan dari kelelawar, WHO tidak bisa memastikan bagaimana penduduk di China terinfeksi pertama kali. (GaluhID/Elsa)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Klasemen Grup A Piala Asia U-23 2024, Skuad Garuda Pasrah Jadi Juru Kunci

Galuh.id- Usai menggelar dua laga perdana, klasemen grup A Piala Asia U-23 2024 mengalami perubahan. Puncak klasemen sementara Grup A...

Artikel Terkait