Jumat, Maret 29, 2024

Berawal dari Hobi, Peternak Lebah di Ciamis Bentuk Kampung Madu Banjaranyar

Baca Juga
- Advertisement -

Banjaranyar, galuh.id – Di Kabupaten Ciamis tepatnya di Dusun Sindangasih, Desa Banjaranyar, terdapat sebuah wilayah yang mayoritas warganya beternak lebah madu. Peternak Lebah di Ciamis ini sering disebut daerah Kampung Madu.

Para peternak di Kampung Madu tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) yang bernama Bina Lestari yang dibentuk sejak tahun 2011. Saat ini kelompok tersebut diketuai Bunyamin. 

Bunyamin mengungkapkan, warga setempat beternak lebah madu karena hobi. Itu sudah berjalan sejak 2007 silam. 

- Advertisement -

“Warga di sini beternak lebah madu karena hobi,” kata Bunyamin kepada GaluhID, Minggu (8/12/2019).

Pada saat itu warga di sana belum berkelompok, namun sempat mendapat pelatihan pengembangan lebah madu dari Balai Penyuluhan Pertanian, Peternakan, Perikan, dan Kehutanan (BP4K) Wilayah Banjarsari, Ciamis.

“Baru pada tahun 2011, kami membentuk kelompok tani lebah madu yang diberi nama Kelompok Tani Hutan Bina Lestari. Dan di tahun 2016 kelompok kami telah berbadan hukum,” kata Bunyamin.

Seiring waktu, lebah madu yang yang diternak warga Dusun Sindangasih hasilnya terus meningkat. Kemudian, warga bersama Drs. Asep Iman Candra  dari Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah 7 Ciamis menggagas daerah itu menjadi Kampung Madu.

“Meningkatnya produksi madu dari lebah madu di kampung ini membuat kami berinovasi dan digagaslah Kampung Madu,” kata Bunyamin.

Dia mengungkapkan, dari 77 anggota KTH Bina Lestari mampu memproduksi madu 40-50 Kilogram per bulan dari 700 stup atau sarang.

Ada dua jenis lebah madu yang diternak warga Kampung Madu ini yaitu, Lebah Apis Cerana (Lebah Nyiruan) dan lebah Trigona (Lebah Tawon).

Bunyamin menjelaskan, dua jenis lebah tersebut adalah penghasil jenis madu yang berkualitas. Harganya pun cukup lumayan.

“Harga jenis lebah madu Apis Cerana Rp100 ribu per 200 ml, sedangkan jenis lebah madu Tribon lebih mahal, ukuran 200 ml dibandrol dengan harga Rp 200 ribu,” ucapnya. 

Bunyamin menuturkan, pihaknya masih menemukan kendala dalam budidaya lebah madu. Seperti tidak adanya rumah produksi, kurangnya pakan atau bunga-bungaan dan sarana transportasi yang rusak serta permodalan.

“Kami berharap Pemerintah bisa memperhatikan kendala-kendala itu, agar budidaya lebah madu di Kampung Madu bisa berjalan lancar,” ujarnya. (GaluhID/Uus)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Filipina Optimis Kalahkan Timnas Indonesia di Kandang

Berita Olahraga, Galuh.id - Filipina optimis kalahkan Timnas Indonesia di Kandang dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang. Pelatih Tim...

Artikel Terkait