Jumat, Maret 29, 2024

Catatan Perjalanan Persija 2019: Juara Musim lalu yang Terancam Degradasi ke Liga 2

Baca Juga
- Advertisement -

Info Liga 2, galuh.id – Persija yang tampil sebagai juara musim lalu, kini terancam degradasi ke Liga 2.

Senin, 9 Desember 2018, merupakan tanggal yang merekam tepat satu tahun lalu, tim Macan Kemayoran tampil sebagai kampiun Liga 1 2018, setelah mengalahkan Mitra Kukar.

Sekarang, kondisinya telah jauh berubah, bahkan sangat berbeda 180 derajat.

- Advertisement -

Persija Jakarta kini tengah dalam tren negatif setelah kalah 0-2 dari Perseru Badak Lampung pada pekan ke-31 Liga 1 2019.

Apalagi sebelumnya, Tim Macan Kemayoran juga mengalami kekalahan dari Bhayangkara FC pada pekan ke-30 dengan skor 3-0.

Dua kekalahan beruntun tersebut membuat Persija harus berjuang lebih keras lagi karena belum aman dari acaman degradasi. Klub asal ibukota tersebut kini hanya berjarak lima posisi dari zona merah.

Tercatat 31 pertandingan yang telah Persija jalani, tim hanya mengemas 38 poin. Hasil dari 9 kali menang, imbang 11 kali, dan kalah 11 kali.

Persija kini termasuk satu dari delapan tim yang bisa saja turun kasta ke Liga 2 musim depan.

Liga 1 2019 masih menyisakan tiga pekan lagi, masih ada 9 poin maksimal yang bisa diraup oleh para kontestan.

Artinya, koleksi poin tim Macan Kemayoran masih bisa disamai oleh Perseru Badak Lampung, Semen Padang, dan Kalteng Putra. Sehingga sang juara musim lalu masih dibayangi terdegradasi secara matematis.

Kontestan Liga 1 2019 yang kini di peringkat ke-16, Perseru Badak Lampung telah mengantongi 33 poin. Berjarak lima angka dengan Persija Jakarta.

Pelatih Persija Edson Tavares setelah timnya mengalami kekalahan melawan Bhayangkara FC berkomentar:

“Saya pikir klub ini melakukan banyak kesalahan musim ini. Sebagai juara, mereka berganti pelatih,” katanya dikutip dari halaman bolasport.

“Lalu, musim ini Persija banyak melakukan pergantian pemain, hampir lima pemain asing, juga pemain lokal,” ujarnya di halaman yang sama.

Apapun semua itu, hal ini menjadi contoh keunikan kompetisi domestik di Indonesia, bahkan di kebanyakan Negara Asia lainnya. Jarang sekali, ada satu klub tampil dominan dari musim ke musim.

Kalau diambil contoh lain di kawasan Asia Tenggara, bisa dikata hanya Johor Darul Takzim yang menjadi pengecualian. Hal itu dikarenakan kuatnya finansial tim asal Malaysia tersebut.

Mereka telah tampil dominan di Liga Super Malaysia dengan menjadi kampiun berturut-turut sejak musim 2014. (GaluhID/Waskito)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Haji Geyot Ikon Ramadhan di Kota Banjar Tidak Lagi Hibur Warga

Berita Banjar, galuh.id - Boneka panakol bedug atau yang terkenal dengan sebutan Haji Geyot, kini tidak lagi menghibur masyarakat...

Artikel Terkait