“Banjar jangan sampai dinilai kota tidak kondusif, ini harus kita pikirkan,” kata Asep.
Lebih lanjut ia menuturkan, langkah yang harus maksimalkan terlebih dahulu yaitu perlu bangun lagi koordinasi, kolaborasi antar pihak.
Baik pemerintah, kepolisian, atau wadah komunitas pecinta otomotif. Jadi, kembalikan lagi seperti dulu.
Dulu kata Asep, koordinasi dan kolaborasinya baik. Kemudian ada wadah otomotif IMI Korwil Banjar.
“Jadi bisa kan pihak pemerintah, polisi dan IMI bersama-sama memberikan ruang kepada mereka pecinta otomotif,” ujarnya.
“Insyaa Allah dengan begitu Banjar akan kondusif dan tidak ada lagi cerita geng motor ugal-ugalan,” sambung Asep.
Berita sebelumnya, masyarakat Kota Banjar banyak yang resah oleh aksi komplotan geng motor yang ugal-ugalan di jalan raya.
Mirisnya, para anggota geng motor tersebut banyak yang berstatus pelajar tingkat SMP dan SMA.