Mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa/kelurahan secara serentak dan sederhana tanpa melibatkan massa.
Kemudian mematikan lampu dan juga peralatan elektronik lainnya yang tidak dipergunakan di lingkungan perkantoran dan perumahan.
Selain itu juga di fasilitas umum lainnya, namun tetap harus memperhatikan aspek keamanan.
“Gerakan ini sebagai bukti kepedulian kita kepada bumi dalam melawan perubahan iklim, dan menyayangi bumi,” jelas Taufik.
Taufik juga menyampaikan dengan tindakan kecil tersebut akan berdampak besar bagi kehidupan manusia.
Masyarakat juga harus melakukan aksi-aksi lain untuk mendukung penurunan emisi gas rumah kaca.
Penurunan emisi itu, seperti penggunaan kendaraan, pemilahan sampah dan hemat energi.
Gerakan tersebut adalah bagian penting dari upaya global untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim.
Selain itu juga untuk mendorong tindakan untuk mengurangi emisi karbon dioksida (CO2).
Pelaksanaan gerakan ini dengan cara mematikan lampu non esensial pada malam hari (switch off) selama 1 jam sebagai simbol komitmen terhadap perlindungan lingkungan. (GaluhID/Resa)
Editor : Evi