Jumat, Maret 29, 2024

Gerakan Magrib Mengaji di Pangandaran: Hidupkan Masjid, Matikan HP dan TV Saat Magrib

Baca Juga
- Advertisement -

Pangandaran, galuh. id – Gerakan Magrib Mengaji di Pangandaran harus disinergikan dengan Hansip, RT dan RW sebagai penggeraknya. Selain itu, juga harus diimbangi dengan mematikan HP dan TV waktu Magrib sampai Isya supaya masjid hidup. Demikian dikatakan anggota DPRD Kabupaten Pangandaran, Cecep Nur Hidayat, S.Pdi, Kamis (1/11/2019).

Menurut Cecep, realisasi Gerakan Magrib Mengaji yang digulirkan Gubernur Jawa Barat di Pangandaran harus berjalan efektif. Caranya jangan hanya para ustad dan pengelola pendidikan agama yang dijadikan sasaran gerakan. Tapi dukungan sosial dan aparatur pemerintah juga harus terlihat nyata.

“Program Pangandaran Mengaji sebaiknya bukan sebatas intruksi kepada masyarakat saja, tapi juga mencakup para pejabat pemerintah dan anggoya legislatif minimal setiap hari tiap Jumat pagi. Ingat gerakan mengaji ini salah satu pendidikan karakter bangsa, ” ujar Cecep.

- Advertisement -

Dikatakan Cecep, Kabupaten Pangandaran sebagai tujuan wisata kelas dunia, perlu ada benteng pembangunan mental masyarakat Pangandaran. Dengan Program Pangandaran Mengaji dan AMS (Ajengan Masuk Sekolah) dari Bupati Jeje yang sudah berjalan 5 tahun, diharapkan karakter masyarakat terbangun. Mental mereka juga lebih arif dan agamis, sehingga kegiatan-kegiatan agama begitu banyak di Pangandaran.

“Tap feed back yang saya teliti masih ada anak-anak usia SD, SMP dan SMA yang masih enggan masuk madrasah diniyah atau mengaji malamnya. Ini dikarenakan masih kurang maksimalnya sosialisasi program tersebut dari pihak Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama ke sekolah- sekolah. Seharusnya mereka mewajibkan mengaji di Madrasah Diniyah,” kata Cecep.

Menurut Cecep, para guru diniyah juga mengharapkan ada legalitas khusus untuk penyadaran diri para siswa SD, SMP dan SMA ,salah satunya legalitas ijazah diniyah agar segera dibuatkan Perbup untuk menjadi salah satu syarat masuk SMP/Mts, SMA/MA.

“Saya usul agar pihak kantor desa menggerakkan Hansip, RT,RW menjadi garda terdepan program ini. Apalagi kalau menjadi aturan di desa wajib mematikan HP dan TV selama waktu Magrib sampai Isya sungguh luar biasa,” kata Cecep. (galuh.id/Maisyara)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Momentum Nuzulul Qu’ran, Bupati Ciamis Serahkan Bantuan Keagamaan

Berita Ciamis, galuh.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis, Jawa Barat, memperingati Nuzulul Qur'an tingkat kabupaten di Masjid Agung Ciamis,...

Artikel Terkait