Museum tersebut berada di dekat pemukiman penduduk karena terkait dengan keamanan benda yang ada di dalam museum.
Situs Keramat Joglo sendiri memiliki luas lebih kurang 4 hektar dan merupakan hutan lindung yang di dalamnya terdapat makam leluhur.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis, H. Tatang mengapresiasi kegitan budaya tersebut.
“Apresiasi setinggi-tingginya bagi masyarakat, tradisi ini sebagai pembelajaran bagi kita bahwa bangsa yang besar, bangsa yang menghargai jasa leluhurnya,” jelasnya.
Menurut Tatang, tradisi dan benda pusaka hanyalah sebatas kebudayaan saja, yang terpenting masyarakat harus dapat meniru jejak langkah para leluhur.
“Jangan sampai masyarakat salah kaprah mengenai tradisi budaya, apalagi menimbulkan syirik, pelihara budayanya, tiru jejak langkah dan suri tauladannya,” pungkasnya.(GaluhId/Ardiansyah)