Pihak Kemnaker telah berupaya untuk menyelesaikan BLT BPJS Ketenagakerjaan gelombang 1 sebelum akhir Oktober, meski ada beberapa nomor rekening yang tidak akan mendapatkan dana bantuan.
Adapun beberapa nomor rekening ini menjadi penghambat dari jadwal BLT BPJS ke Bank Himbara dan swasta.
Kemnaker menyebutkan beberapa rekening yang tidak mendapat bantuan adalah:
- Rekening yang tidak sesuai NIK
- Rekening yang sudah tidak aktif
- Rekening pasif
- Rekening yang tidak tercatat
- Rekening telah dibekukan oleh Bank
Hal inilah yang membuat pihak Kemnaker mengimbau kepada calon penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan untuk mengecek nomor rekening sebelum didaftarkan.
Masalah ini hampir terjadi pada sebagian besar calon peserta, tercatat lebih dari 1,8 juta data calon peserta yang tidak dapat menerima bantuan dana BLT BPJS.
Alasan lain adalah banyaknya calon peserta yang tidak memenuhi persyaratan dari Permenaker Nomor 14 Tahun 2020.
Adapun syarat yang sudah diatur dalam Permenaker No 14 Tahun 2020, adalah sebagai berikut:
- Berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
- Termasuk peserta BP Jamsostek yang masih aktif dan dibuktikan dengan Nomor Kartu Kepesertaan.
- Rutin membayar iuran BPJS dan memiliki gaji atau upah di bawah Rp 5 juta.
- Terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek sampai dengan bulan Juni 2020.
- Berstatus sebagai pekerja atau buruh penerima upah.
- Mempunyai atau memiliki rekening bank yang aktif.
Padahal aturan tersebut sudah jelas tertulis sejak BLT BPJS tahap pertama dan disalurkan kepada perusahaan sebelum para pekerja mendaftar diri sebagai peserta program BLT BPJS Ketenagakerjaan.
