Ciamis, galuh.id – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Ciamis bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kembali menggelar aksi sosial berupa bersih-bersih tempat ibadah di Kampung Kerukunan, Lingkungan Lebak, Kelurahan Ciamis, Rabu (26/2/2025).
Kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan sejak 2022, yang bertujuan untuk menyambut bulan suci Ramadan dengan semangat kebersamaan dan toleransi antarumat beragama.
Berbagai elemen masyarakat dari latar belakang agama yang berbeda turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, menunjukkan bahwa persatuan dapat terjalin melalui aksi nyata di tengah keberagaman.
Menjaga Tradisi Toleransi dan Kebersamaan
Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Agama, Wiji Subekti, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar aksi bersih-bersih, tetapi juga sebagai bentuk nyata dalam mempererat hubungan lintas agama di Ciamis.
“Kami berharap tradisi positif ini dapat terus berlangsung setiap tahun. Tidak hanya menjaga kebersihan tempat ibadah, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat persaudaraan antarumat beragama. Semua pihak dapat berkontribusi dan terlibat dalam kegiatan ini,” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua FKUB Ciamis, Sumadi, menambahkan bahwa kegiatan ini membawa pesan kuat tentang pentingnya hidup berdampingan dengan damai di tengah perbedaan.
“Setiap agama mengajarkan nilai kedamaian, termasuk dalam momen puasa. Kegiatan ini menjadi simbol nyata bahwa kita dapat hidup rukun, saling menghormati, dan menjaga harmoni bersama,” tuturnya.
Bersih-Bersih di Berbagai Tempat Ibadah
Dalam kegiatan kali ini, para peserta bergotong royong membersihkan berbagai rumah ibadah, seperti:
- Masjid Jami Al-Mujahidin
- Gereja Katolik Santo Yohanes
- Klenteng Hok Tek Bio
- Majelis Agama Khonghucu Indonesia
Selain membersihkan area dalam dan luar tempat ibadah, mereka juga melakukan pengecatan ulang, perbaikan fasilitas kecil, serta perapihan halaman agar lingkungan ibadah lebih nyaman digunakan oleh jemaat masing-masing.
Munggahan: Tradisi Simbol Kebersamaan
Setelah selesai dengan kegiatan bersih-bersih, acara dilanjutkan dengan tradisi munggahan, yaitu makan bersama sebagai simbol kebersamaan menjelang Ramadan.
Munggahan sendiri merupakan tradisi khas masyarakat Sunda yang menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi sebelum memasuki bulan penuh berkah.
Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi warga dari berbagai latar belakang untuk saling berbincang dan mempererat hubungan sosial.
Tradisi ini menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan bukanlah penghalang untuk menjalin kebersamaan dan harmoni.
Kampung Kerukunan, Simbol Toleransi di Ciamis
Kampung Kerukunan di Lingkungan Lebak, Kelurahan Ciamis, semakin dikenal sebagai contoh nyata kehidupan rukun antarumat beragama.
Tidak hanya melalui aksi bersih-bersih tempat ibadah, tetapi juga melalui berbagai kegiatan budaya yang mempertemukan masyarakat dari berbagai latar belakang.
Salah satu agenda rutin di Kampung Kerukunan adalah festival budaya, yang menampilkan beragam seni, musik, dan tradisi dari berbagai komunitas agama dan suku di Ciamis.
Kegiatan ini menjadi media edukasi sekaligus memperkuat rasa persaudaraan di tengah masyarakat yang majemuk.
Dengan inisiatif seperti ini, Ciamis semakin dikenal sebagai daerah yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman. (GaluhID/Tegar)