Info Liga 2, galuh.id – Sejak berganti format pada 2018 lalu, Liga 2 menjelma menjadi kompetisi yang kompetitif dengan pembagian dua wilayah dan komposisi klub yang ramping.
Persaingan dalam kompetisi kasta kedua Liga Indonesia tersebut tak hanya tentang memburu gelar juara. Ada pula tentang menghindari jurang degradasi, sampai uji kelayakan bagi para tim yang baru promosi naik kelas.
Musim Liga 2 2019 diwarnai enam klub promosi. Mereka adalah empat tim yang kembali lagi ke Liga 2: PSGC Ciamis, Persatu Tuban, PSCS Cilacap dan Persik Kediri, dan dua tim yang baru merasakan level dua kompetisi di Indonesia itu, Persewar Waropen dan Sulut United (Bogor FC)
Keenam klub tersebut sudah menunjuk kebolehan dan tentu saja bersaing dengan 15 klub lainnya peserta Liga 2 2019.
Hasilnya, 2 tim (PSGC, Persatu) harus terdegradasi ke Liga 3, dua tim (PSCS, Sulut United) bertahan di Liga 2 dan dua tim (Persik, Persewar) lolos ke 8 besar, dan melanjutkan persaingan menuju tiket ke Liga 1.
Namun, kali ini kita tidak akan membicarakan tentang kiprah enam klub itu, Galuh ID akan membawa Anda mengenang perjalanan dua klub promosi yang lolos ke babak 8 besar Liga 2.
Persik Kediri dan Persewar Waropen adalah contoh dari kisah sukses. Sepak terjang mereka dapat menjadi pelajaran bagi klub-klub promosi musim ini.
PERSIK KEDIRI
Persik Kediri bukanlah tim yang baru di kompetisi sepak bola Indonesia. Malahan tim tersebut selalu berkompetisi di kasta tertinggi Liga Indonesia dengan 2 gelar juara.
Dalam perjalanannya, Persik memang sempat beberapa kali keluar masuk Divisi II dan Divisi I.
Namun sejak ditangani Wali Kota Drs. H. A. Maschut, Persik menunjukkan perubahan. Mengawali debutnya di pentas nasional, dalam Kompetisi Divisi I periode 2000-2001.
Usai juara Kompetisi Divisi I PSSI tahun 2002, mengantarkan tim kebanggaan warga Kota Kediri itu ‘naik kelas’ sebagai kontestan Divisi Utama dalam Ligina untuk musim kompetisi 2003.
Saat berada di kasta teratas Liga Indonesia pertama kalinya musim 2003, Macan Putih -julukan Persik Kediri- berubah menjadi tim yang tak sekedar numpang lewat, menyandang status tim promosi dari Divisi 1 mereka sukses menjadi juara Divisi Utama 2003 (sekarang Liga 1).
Tim yang dimanageri oleh Iwan Budianto kala itu berhasil menjadi tim kuda hitam yang menakutkan dengan pemain bintangnya Christian Gonzales.
Bukan hanya menjadi juara tahun 2003 saja, dengan suntikan dari Iwan Budianto, Persik Kediri kembali berhasil menjadi juara pada musim 2006.
Namun sayangnya sejak di bawah kepemimpinan Dr.H Samsul Ashar, Persik terus mengalami penurunan prestasi hingga terdegradasi ke divisi utama pada akhir kompetisi Liga Super 2009-2010.
Pada kompetisi divisi utama tahun 2013 Persik bisa promosi kembali ke Liga Super dengan menempati peringkat 3 klasemen divisi utama.
Namun sayangnya hanya mampu bertahan satu musim di kompetisi Liga Super 2014 dan kembali degradasi ke Divisi Utama 2015.
Kembali performa Persik terus menurun, pada akhir kompetisi Liga 2 2017 mereka terdegradasi ke Liga 3 2018.
Musim lalu di Liga 3 2018 menjadi juara kompetisi dan promosi ke Liga 2 2019. So, dengan performa saat ini sebagai juara Wilayah Timur, mampukah Persik Kediri kembali unjuk gigi di babak 8 besar dan terus melaju bahkan hingga promosi ke Liga 1 musim depan?
PERSEWAR WAROPEN
Persewar pertama kali berlaga di Liga 2 2019 pada musim ini. Persewar yang kala itu diarsiteki Carolino Ivakdalam berhasil menembus 8 besar Liga 3 2018 dan meraih tiket promosi ke Liga 2.
Pasalnya, sejak berdiri pada 2005 lalu, Mutiara Bakau – julukan Persewar Waropen- memang tak pernah mencicipi kasta kedua sepakbola Indonesia. Mereka rutin wara-wiri di kasta ketiga.
Sejak musim 2017, Prestasi Persewar menunjukkan grafik naik, usai menjuarai Liga 3 zona Papua mereka kemudian lolos ke putaran nasional. Sayang, langkah mereka terhenti di babak 32 besar putaran nasional.
Akhirnya cerita manis mereka hadir di musim 2018, di bawah kepelatihan Corlino Ivakdalam, posisi Persewar di Liga 3 lebih baik dibanding musim sebelumnya.
Meski menjadi runner-up Liga 3 zona Papua, tapi mereka lolos ke babak 32 besar putaran nasional, kemudian 16 besar dan melenggang ke 8 besar Liga 3, serta meraih tiket promosi ke Liga 2 2019 usai menempati posisi ke-3 Grup Timur.
Kini, bersama coach Ellie Aiboy, mereka siap menggebrak di babak 8 besar Liga 2 2019, usai melewati beberapa rintangan di babak penyisihan Wilayah Timur. Mulai dari sanksi untuk pemain, pelatih hingga masalah keterbatasan dana.
Namun pada akhirnya mereka mampu mencatatkan hasil positif dalam debutnya di Liga 2 2019 dengan mencatatkan 9 kemenangan, 4 kali imbang dan 6 kekalahan dan menduduki peringkat ke-2 Wilayah Timur.
Mampukah Persewar Waropen kembali meledak dan lolos ke kompetisi kasta tertinggi Indonesia, Liga 1 2020 mendatang? (Galuh.id/Dhi)