Kamis, Maret 28, 2024

Kena Stroke, Remaja 12 Tahun di Ciamis Perlu Bantuan

Baca Juga
- Advertisement -

Ciamis, galuh.id – Alia Ramadinia, remaja yang tinggal di Dusun Majalaya, RT 4 RW 5, Desa Imbanagara Raya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menderita stroke ringan, padahal Alia baru berusia 12 tahun. Akibat struk yang dideritanya Alia tidak bisa berjalan dan kesulitan ketika berbicara.

Penderitaan Alia bermula ketika ia masih duduk di bangku Kelas V Sekolah Dasar, sekitar tahun 2017. Alia yang sempat terjatuh mengeluh sakit pada bagian kaki, ketika diperiksa ke dokter, Alia dibilang menderita rematik.

“Awalnya juga ada panas, panasnya itu karena sinus, kata dokter, lalu setahun berobat rematik,” terang Heni, ibu kandung Alia, kepada Galuh ID, Kamis (25/4/2019).

- Advertisement -

Setelah setahun menjalani pengobatan untuk rematik yang dideritanya, Alia kemudian disarankan untuk berobat ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.

“Dokter di RSHS bilang, setelah di-CT Scan ada cairan di otak dan masuknya stroke ringan,” kata Heni.

Alia kemudian disarankan untuk menjalani fisioterapi di Bandung. Namun, keluarga memutuskan untuk menjalani fisioterapi di Ciamis.

“Kalau fisioterapi di Ciamis juga ada, kalau ke Bandung itu kan berangkatnya saja kita rental,” katanya.

Sepulang dari Bandung, Alia bisa berjalan beberapa langkah. Namun, sejak 2018 Alia tidak bisa berjalan sama sekali.

Sehari-hari Alia terpaksa duduk di kursi roda untuk menjalankan aktivitasnya. Bukan itu saja, proses pendidikan Alia juga terhambat karena Alia tidak bisa masuk sekolah.

“Pernah usul untuk ikut ujian saja kan ketika kelas 6, tapi kemudian dari pihak sekolah bilang, Alia kan sudah tidak masuk sama sekali,” katanya.

Ketika menjalani perawatan di RSHS, pengobatan Alia memang ditanggung oleh KIS. Namun, ibu beranak dua ini sendirian merawat Alia, kini Heni juga kesulitan untuk bekerja karena harus menjaga Alia.

Sebelum menderita stroke ringan dan tidak bisa berjalan, Alia dikenal sebagai remaja berprestasi. Berbagai penghargaan pernah diterimanya, dari mulai juara Pildacil, hingga tari jaipongan.

Alia juga terkenal aktif, salah satunya Alia juga bergabung dalam ekstrakurikuler Pencak Silat. Selain itu Alia yang sekolah di SD Imbanagara 1 ini juga sering meraih peringkat 1 atau 2 di kelasnya.

“Orangnya itu gigih dan tanggung jawab, pernah Alia ketika sudah bicaranya terganggu, dia maksain ikut lomba di Darussalam, karena memang ditunjuk oleh Sekolah,” katanya.

Alia bersama ibu dan seorang saudaranya itu tinggal tepat di depan Pasar Ikan Imbanagara. Heni berharap ada pihak yang memperhatikan pengobatan Alia, karena Heni mengaku sudah tak sanggup untuk membawa Alia berobat.

“Kemarin disuruh cek darah, dan tidak bisa pakai KIS, tapi ibu belum membawa Alia, karena memang belum ada uangnya,” kata Heni. (galuh.id/Arul)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Filipina Optimis Kalahkan Timnas Indonesia di Kandang

Berita Olahraga, Galuh.id - Filipina optimis kalahkan Timnas Indonesia di Kandang dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang. Pelatih Tim...

Artikel Terkait