Jumat, Maret 29, 2024

Kisah Sukwan yang Sukses Jadi Pengusaha Yogurt dengan Omzet Ratusan Juta

Baca Juga
- Advertisement -

Ciamis, galuh.id (adv) – Budiono (39), warga Ciamis sukses menjadi pengusaha yogurt di Ciamis dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan. Padahal, awalnya Budiono hanya seorang pegawai sukarelawan (sukwan) di lingkungan Dinas Peternakan, Kabupaten Ciamis.

Galuh ID menemui Budiono di tempat usahanya di Jalan Murod Idrus, Pabuaran, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Rabu (06/02/2019). Pada Galuh ID, Budiono menceritakan awal mula terjun menjadi pengusaha yogurt hingga memiliki 9 cabang di Ciamis dan Kota Banjar.

- Advertisement -

Bukan hal mudah untuk Budiono meraih kesuksesan seperti sekarang. Tahun 2009, Budiono masih menjadi pegawai honorer di Dinas Peternakan, Kabupaten Ciamis. Sampai nasib mempertemukannya dengan Asep, peternak sapi asal Sindangkasih yang mendatangani Dinas Peternakan Kabupaten Ciamis untuk meminta bantuan agar diberikan pelatihan teknis dari Dinas.

Budiono bersama beberapa kawannya mengunjungi Asep bersama kelompoknya, pertemuan itu kemudian berlanjut dengan pertemuan yang lebih serius dengan pelatihan-pelatihan yang diberikan Budiono dan kawan-kawannya. Pelatihan yang diberikan Budiono termasuk salah satunya pelatihan pembuatan yogurt. Diakui oleh peternak saat itu, jika susu sapi dijual begitu saja maka harganya lebih murah. Berbeda dengan jika susu sudah diolah, nilai tambah susu olahan membuat harganya lebih menguntungkan untuk peternak.

Dua minggu setelah pelatihan, Budiono mengunjungi para peternak sapi untuk melihat perkembangan usaha mereka. Dari sana, para peternak mengeluh karena repotnya mengurus sapi sekaligus mengolah susu. Dari sana Budiono bersama kawan-kawannya berinisiatif membantu para peternak sapi dengan menampung susu sapi mereka dan memasarkannya.

Budiono bersama teman-temannya kemudian mendirikan kelompok usaha pengolahan yogurt di Cigembor, Ciamis. Usaha mereka berkembang, sayangnya beberapa perbedaan membuat mereka memisahkan diri dan berjalan masing-masing. Budiono kemudian membesarkan brand Ciamy Plus.

“Ciamy itu artinya Ciamis Milk and Yogurt. Maksudnya ini susu dan yogurt dari Ciamis,” jelas Budiono.

Menurut Budiono, Ciamy plus memiliki rasa yang khas, sehingga berbeda dengan susu yogurt yang diproduksi dari daerah lain. Hal ini pula yang membuat, Ciamy mendapat bantuan dari Departemen Peternakan pusat berupa alat pengolahan susu.

Awalnya Budiono menjual yogurt-nya menggunakan gerobak di alun-alun Banjar. Dari sana para pelanggan banyak yang mencarinya, sehingga Budiono terbiasa menjual yogurt-nya dari rumah. Hingga akhirnya bisa menyewa tempat sendiri untuk berjualan yogurt.

Kini, Ciamy tersebar di 9 outlet di Banjar dan Ciamis kota, Buniseuri, Kawali, hingga Panjalu. Selain itu, Ciamy juga dipasarkan di Tasikmalaya, Pangandaran, bahkan hingga Cilacap.

Dengan omzet ratusan juta rupiah, pengusaha yogurt ini telah memberangkatkan umroh kedua orang tuanya, suatu hal yang tidak berani ia impikan ketika masih menjadi tenaga sukwan. Selain itu, Budiono juga telah menyediakan lapangan kerja, tercatat ada 40 karyawan Ciamy yang tersebar di Banjar dan Ciamis.

“Cita-cita awalnya terbentuknya Ciamy ini memberikan makanan protein hewani yang dapat dinikmati oleh semua kalangan dengan harga terjangkau, tapi dengan kualitas yang tidak murahan,” pungkas Budiono, pengusaha yogurt.

(Arul/K. Putu Latief)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Haji Geyot Ikon Ramadhan di Kota Banjar Tidak Lagi Hibur Warga

Berita Banjar, galuh.id - Boneka panakol bedug atau yang terkenal dengan sebutan Haji Geyot, kini tidak lagi menghibur masyarakat...

Artikel Terkait