Panjalu, galuh.id – Pembangunan Masjid Besar Panjalu dari tahun 2012 sampai saat ini belum juga rampung. Setelah pemerintah kabupaten Ciamis tidak lagi memberikan dana pembangunan untuk Masjid Besar Panjalu, masalah dana menjadi alasan mangkraknya pembangunan masjid.
Akibat dari tidak ada dana untuk melanjutkan pembangunan masjid, halaman masjid sempat ditumbuhi rumput liar. Hal tersebut menggugah masyarakat untuk bergotongroyong membersihkan rumput liar yang tumbuh di halaman masjid.
Selain itu, warga Panjalu juga memberikan sumbangan untuk kelanjutan pembangunan masjid dengan membuat komunitas peduli masjid yang diberi nama Komunitas Miftahul Amal (KAMI).
Komunitas Miftahul Amal ini dibentuk pada Agustus 2018 dengan menunjuk Aan Gunawan sebagai ketua. Tercatat sudah ada 250 orang yang resmi menjadi anggota KAMI.
Setelah KAMI dibentuk, para anggotanya bergerak cepat untuk mengumpulkan dana agar pembangunan Masjid Besar Panjalu bisa kembali dilanjutkan.
KAMI mengajak warga Panjalu untuk ikut berpartisipasi untuk pembangunan masjid . Tidak hanya warga Panjalu, KAMI juga mengajak pengusaha-pengusaha sukses yang berasal dari Panjalu untuk ikut membantu pembangunan masjid.
Selain itu, KAMI juga membuat spanduk bertuliskan ‘KAMI RINDU MASJID BESAR PANJALU’ yang bertujuan untuk mempropaganda warga Panjalu agar lebih peduli terhadap pembangunan masjid.
“Sejak KAMI bergerak sudah terkumpul dana dari masyarakat Panjalu mencapai 1.5 M dan pembangunan saat ini sedang berjalan,” terang Aan, ketua KAMI.Aan berharap setelah terbentuknya KAMI, masjid bisa selesai dibangun tahun 2019.
“Kami malu dengan julukan Panjalu sebagai tempat wisata religi tapi tidak punya Masjid Besar,” keluh Aan.
Hal senada disampaikan oleh Alan, yang tercatat sebagai Seksi Publikasi KAMI, “cukup prihatin dengan pembangunan Masjid Besar Panjalu yang tidak kunjung selesai dari semenjak saya sekolah sampai sekarang mangkrak makanya kami terus bergerak mencari dana dan mengajak warga untuk ikut berpartisipasi,” pungkasnya.
(Arul)
