Nanang pun ikut belasungkawa atas musibah yang terjadi dalam kegiatan siswa siswi MTs Harapan Baru Cijantung Ciamis.
“Saya sebagai Ketua DPRD dan Ketua Kwarcab Ciamis berduka cita atas musibah itu. Mudah-mudahan ini jadi pelajaran bagi semua pihak,” terangnya.
Ia pun menyesalkan kegiatan yang sifatnya mendidik anak peduli lingkungan tapi caranya dengan hal seperti itu.
“Kan masih banyak wilayah yang perlu dibersihkan. Di pasar misalnya. Atau bersih-bersih sampah di got depan pesantren, kan masih kotor juga. Kenapa ke sungai Cileueur,” ungkapnya.
Pihaknya meminta perkara musibah yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung agar diusut dan diketahui secara tuntas.
“Siapa yang mengajak dan mengarahkan kegiatan ke pinggir sungai Cileueur. Karena informasinya pimpinan pesantren saja tidak tahu, tidak minta izin,” ucapnya.
Menurutnya, diadukan atau tidak perkara ini, itu sudah memenuhi Pasal 359 karena kelalaian. Atau penyidik dari APH (Aparat Penegak Hukum) bisa lebih tahu pasal mana yang lebih tepat.
“Itu pasti ada orang yang mempertanggungjawabkan yang mengajak ke sana,” pungkasnya. (GaluhID/Uus)
Editor : Evi