Dengan lisensi dan sertifikat itu, mereka dapat mengajar sesuai bidang sekolah sungai yang diambil. Seperti bidang tour guide atau pengelola wisata sungai.
“Ketika sudah punya OP tentang bidang kebencanaan, aset sungai dan sebagainya, mereka tidak akan susah sosialisasi kepada masyarakat maupun perusahaan-perusahaan,” jelasnya.
Rintisan sekolah sungai tersebut akan dilaksanakan 4 bulan sebelum diresmikan pemkab Ciamis.
Saat ini, baru ada 3 kelas yang ada di sekolah sungai, yakni kelas pengelolaan sumber daya air, kelas konservasi dan kelas kebencanaan.
Sementara untuk mendapat lisensi tersebut tergantung hasil dari monitoring maupun evaluasi, apakah layak mendapat lisensi atau tidak.
Nur menjelaskan, banyak potensi sungai yang bisa dimanfaatkan. Salah satunya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.