Berita Ciamis, galuh.id – Menjelang libur panjang akhir tahun 2020, Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis sebarkan surat imbauan ke 85 objek wisata yang ada di Ciamis.
Isi imbauan tersebut yaitu untuk menurunkan jumlah pengunjung di semua objek wisata. Maksimal tempat wisata hanya boleh menampung wisatawan sebesar 30 persen.
Namun demikian, pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis tidak melakukan penutupan objek wisata menjelang libur panjang bulan Desember 2020 ini.
“Kalau penutupan tempat wisata itu tidak kami lakukan. Tapi hanya bisa membolehkan sampai 30 persen menampung wisatawan,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Ciamis, Budi Kurnia, Selasa (8/12/2020).
Selain mengurangi jumlah kunjungan wisatawan, lanjut Budi, pihaknya juga mengimbau agar tempat wisata di Ciamis menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Kemudian imbauan agar tempat wisata melengkapi fasilitas dalam penerapan protokol kesehatan. Diantaranya tempat cuci tangan, alat cek suhu tubuh dan hand sanitizer.
Selanjutnya, melakukan sterilisasi di area tempat wisata dengan penyemprotan cairan desinfektan.
Libur Panjang Akhir Tahun 2020, Tempat Wisata di Ciamis Waspada Zona Merah
“Sanksi kalau ada yang melanggar protokol kesehatan, Satpol PP bisa menutup tempat wisata,” jelasnya.
Lebih lanjut Budi Kurnia menerangkan, pemilik tempat wisata juga harus waspada mengenai asal-usul wisatawan. Terutama wisatawan yang datang dari zona merah.
Bahkan pihaknya saat ini sedang mewancanakan akan menolak para wisatawan yang datang dari zona – zona merah. Plat nomor kendaraan akan dicek, sekaligus KTP pengunjung.
“Jadi kami akan wancanakan hal itu. Guna memperketat penyebaran Corona. Sehingga bisa menolak wisatawan yang datang dari zona merah,” ucapnya.
Sementara itu, Camat Sadananya Tini Lastiniwati, mengakui Dinas Pariwisata Ciamis telah memberikan surat imbauan mengenai pengetatan jumlah kunjungan ke objek wisata di wilayahnya.
Di wilayah Sadananya, kata dia, terdapat 4 objek wisata. Antara lain wisata alam Cadas Ngampar Gunungsari, Curug Panganten, Bubulak dan Bumi Perkemahan.
“Kami terus lakukan evaluasi objek wisata. Agar jumlah pengunjung pun tidak banyak. Sehingga dapat memperketat juga untuk protokol kesehatannya,” kata Tini Lastiniwati kepada wartawan. (GaluhID/Evi)