Jumat, April 19, 2024

Masyarakat Eks Kawedanan Banjarsari Ciamis Gelar Aksi Damai

Baca Juga
- Advertisement -

Banjarsari, galuh.id – Masyarakat eks Kawedanan Banjarsari dari berbagai elemen melakukan aksi damai di Alun-alun Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Minggu (23/6/2019).

Sejumlah LSM, Ormas, OK, Paguyuban dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Kawasen, Purwadadi, Banjarsari,  Banjaranyar, Pamarican, Lakbok (PAKAS PURBBAPALA) berpartisipasi dalam aksi damai tersebut.

Aksi damai ini merupakan bentuk keprihatinan, karena eks kawedanan Banjarsari dianggap terpinggirkan dari pembangunan di bidang infrastruktur maupun fasilitas umum lainnya.

- Advertisement -

Dalam tuntutannya mereka juga menginginkan dibangunnya Rumah Sakit Umum di eks kawedanan Banjarsari tersebut. Jarak yang jauh dari Banjarsari ke sejumlah rumah sakit jadi satu alasan.

“Tuntutan kami untuk segera dibangun Rumah Sakit Umum di Banjarsari bukanlah tanpa alasan, ini ada hubungannya dengan nyawa. Jangan sampai ada pasien lagi yang dirujuk dari Puskesmas ke RSUD Ciamis, gara-gara jauh jarak yang ditempuh harus meregang nyawa,” ujar Ade Permana, ketua Koordinator Aksi Damai.  

Aksi damai tersebut juga dilanjutkan dengan penggalangan dana. Hal ini, kata Ade untuk mendorong  Pemerintah Daerah supaya segera membangun Rumah Sakit di Banjarsari.

“Apabila dalam waktu yang akan kami tentukan, masih belum juga direalisasikan, maka kami akan menyatakan untuk lepas dan jadi DOB (Daerah Otonomi Baru),” kata Ade.

Ade menambahkan, hasil dari penggalangan dana tersebut akan diserahkan ke Pemda Ciamis sebagai dorongan agar pembangunan Rumah Sakit Umum diprioritaskan.

Pada kesempatan tersebut, Ade juga menyinggung terkait mangkraknya pembangunan Masjid Besar Al-Qausain. “Masa selama dua tahun cuma ada pondasi saja?” kata dia.

Sementara Agus Betay, sapaan akrab Ketua Gibas Sektor Banjarsari mengatakan, selain menuntut pembangunan Rumah Sakit Umum, pihaknya juga menuntut agar Pemda menyediakan Unit Pemadam Kebakaran.

Menurut  Agus, di eks kawedanan Banjarsari, apabila terjadi kebakaran selalu tidak terselamatkan, akibat jauhnya jarak yang ditempuh mobil Damkar dari pusat kota Ciamis ke Banjarsari.

“Maka kami menuntut Pemda harus menyimpan Unit Pemadam Kebakaran,” tandasnya.

Senada dengan itu, Turehan Ashuri, perwakilan dari masyarakat Lakbok mengungkap, Lakbok merupakan  lumbung padi terbesar di kabupaten Ciamis. Namun, kata dia, belum ada perhatian khusus dalam bentuk  bantuan untuk meningkatkan kualitas  padi.

“Kami berharap kepada Bapak Bupati baru, Pak Herdiat agar bisa memperhatikan lebih lagi ke wilayah Ciamis Selatan,” ucapnya.

Selain pernyataan tuntutan dan penggalangan dana, aksi damai eks kawedanan Banjarsari juga dimeriahkan dengan penampilan pencak silat dari Paguron Kujang Kawasen pimpinan Jajang Iskandar. (galuh.id/Uus)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Akademisi Sebut Herdiat Jentelmen Akui Kekurangan saat Jadi Bupati Ciamis

Ciamis, galuh.id – Akademisi sekaligus Wakil Rektor III Universitas Galuh (Unigal), Aan Anwar menyebut Herdiat Sunarya seorang jentelmen (KBBI:...

Artikel Terkait