Berita Banjar, galuh.id – Dalam rangka Hari Jadi ke 17 Kota Banjar sekaligus peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, Panggung Sajak menggelar tadarus budaya dan apresiasi puisi edisi 10.
Tadarus budaya yang digawangi pegiat budaya Kota Banjar, Dani Danial Muklis, Syarif Hidayat, Sopian Munawar, Firosul Haq tersebut di gelar di SMAN 2 Banjar, Kamis (20/02).
Panggung Sajak Ini Untuk Membangun Ekosistem Kebudayaan Kota Banjar
Menurut Koordinator Panggung Sajak, Syarif Hidayat menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan agenda program budaya yang bersifat periodik.
Dengan tujuan untuk membangun ekosistem kebudayaan dengan sasaran anak muda serta generasi milenial Kota Banjar.
“Sebelumnya kami sering menggelar apresiasi sajak di tempat-tempat yang seyogyanya jarang tersentuh oleh kegiatan budaya.
Sehingga, tadarus budaya ini hadir untuk menyapa para generasi milenial untuk bergiat dalam membangkitkan kembali kebudayaan Indonesia,” ucapnya.
Syarif menambahkan pelaksanaan tadarus budaya tersebut merupakan kegiatan yang bersifat sukarela.
Karena kata dia, Panggung Sajak ini misi untuk membangkitkan semangat literasi, juga sebagai upaya merawat ketahanan budaya bangsa.
Apalagi lanjut Syarif tadarus budaya ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari jadi kota Banjar yang ke 17. Ditambah dengan peringatan hari bahasa ibu internasional.
Alasan tadarus budaya ini dilaksanakan di SMAN 2 Banjar, Syarif mengemukakan penentuan itu tidak serta merta dipilih secara sepihak.
Akan tetapi melihat dari beberapa indikator seperti giat literasi yang sudah menjadi budaya. Kemudian adanya akulturasi budaya antara sunda dan jawa.
Esensi dari pelaksanaan panggung sajak tadarus budaya ini yakni memberikan ruang untuk belajar bersama.
Serta saling memberikan apreasiasi karya yang telah dilahirkan. Apalagi SMAN 2 Banjar telah menjadi sekolah budaya literasi.
“Siswa dan guru di sekolah ini telah banyak mengeluarkan karya tulis yang dibukukan. Dan ini patut untuk diberikan apreasiasi di tengah kebahagiaan hari jadi kota Banjar ke 17 tersebut,” kata Syarif Dewan Kebudayaan Kota Banjar.
Maka ia berharap, spirit dalam budaya literasi yang terjadi di SMAN 2 Banjar tersebut, harus menjadi momentum energi besar bagi perkembangan intelektual di Kota Banjar. (GaluhID/Evi)
