Sabtu, November 23, 2024

Pemerintah Belum Mau Turunkan Harga BBM, Begini Penjelasannya

Baca Juga

Berita Nasional, galuh.id – Hingga saat ini pemerintah Indonesia belum menurunkan harga BBM subsidi dan non subsidi. Padahal harga minyak mentah dunia merosot tajam dalam 3 bulan terkahir.

Melansir dari Kumparan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan alasan pemerintah belum menurunkan harga BBM.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengaku, pihaknya menahan harga BBM di tengah murahnya harga minyak dengan mempertimbangkan berbagai hal.

Harga Minyak Dunia Belum Stabil

Salah satunya adalah harga minyak dunia masih belum stabil dan memiliki volatilitas yang cukup tinggi. Sehingga berpotensi turun atau naik lagi.

Selain itu, pihaknya juga memperkirakan harga minyak mentah yang akan rebound pada akhir tahun 2020.

“Harga akan rebound 40 US$ tiap barel. Itu diperkirakan di akhir tahun. Jadi kami masih pantau perkembangan. Terutama di bulan Mei dan Juni 2020,” kata Arifin, Senin (4/5/2020).

Arifin berkata, perubahan harga minyak dunia bisa terjadi menyusul komitmen negara produsen minyak dunia (OPEC) untuk memangkas produksi minyak.

Arifin mencatat, saat ini sudah ada target pemangkasan produksi minyak OPEC menjadi 9,7 juta barel per hari. Pemangkasan ini berlaku efektif pada Juni 2020.

Kemudian dari mulai Juli 2020 sampai Desember 2020, pemangkasan produksi menjadi 8 juta barel minyak per hari.

Pemangkasan tersebut masih akan berlanjut hingga tahun depan. Bahkan mulai Januari 2021 sampai April 2020, produksi minyak OPEC dipangkas jadi 6 juta barel minyak per hari.

“Kita masih menjaga harga BBM tetap. Karena harga minyak kan dunia belum stabil. Kita juga menunggu pengaruh dari pemotongan produksi OPEC,” terang Arifin.

Arifin menambahkan, harga BBM di Indonesia sudah turun lebih dulu sebelum pandemi virus Corona atau Covid-19 merebak.

Pada Januari 2020 saja, ada penurunan harga BBM berkisar Rp 300 – Rp 1.750 per liter untuk bensin RON 92, 95, 98 dan Solar CN 48, 51.

Selanjutnya pada Februari pun ada penurunan lagi di kisaran Rp50-300 per liter untuk RON 92, 95 dan 98.

Arifin mengklaim, jika dibandingkan harga bensin negara tetangga di ASEAN, harga di Indonesia masih cukup kompetitif.

Misalnya, dari mulai Januari sampai Februari 2020, Indonesia masuk 3 negara dengan harga bensin terendah setelah Malaysia dan Myanmar.

Kemudian pada April 2020, kendati berbagai negara sudah menurunkan harga. Namun, posisi Indonesia masih di peringkat ke-4 terendah.

Sementara untuk minyak solar, pada April 2020 harga minyak solar Indonesia berada di posisi ke-7, termurah di ASEAN.

Posisinya bergeser, dimana pada Januari 2020, harga minyak solar di Indonesia berada di posisi ke-3 termurah di ASEAN. (GaluhID/Evi)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Ormas BBC Dukung Herdiat-Yana di Pilkada Ciamis 2024

Ciamis, galuh.id - Ormas BBC Kabupaten Ciamis Jawa Barat dengan tegas dukung dan siap memenangkan pasangan Herdiat-Yana (HY) di...

Artikel Terkait