Jumat, April 19, 2024

Pemudik Serbu Ciamis, ODP Bertambah

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Ciamis, galuh.id – Berdasarkan rilis data PIK Covid-19 Ciamis pada Kamis (26/3/2020), ODP Bertambah tercatat ada sebanyak 132 orang dalam pemantauan (ODP) dan 5 orang pasien dalam pengawasan (PDP).

Jumlah ODP di Ciamis mengalami peningkatan cukup signifikan. Dimana sehari sebelumnya, ODP di Ciamis berjumlah 116 orang. Namun, saat ini melonjak menjadi 132 orang.

Juru bicara PIK Covid-19 Ciamis Bayu Yudiawan mengatakan, hal ini disebabkan banyaknya warga yang mudik dari daerah zona merah seperti Bandung dan Jakarta.

- Advertisement -

ODP Bertambah Disebabkan Banyak Pemudik Pulang Kampung

Dari jumlah ODP sebanyak 132 orang tersebut, 57 orang diantaranya dinyatakan sudah selesai pemantauan, dan masih dalam proses pemantauan 76 orang.

Sementara untuk 5 pasien dalam pengawasan (PDP), saat ini masih menjalani perawatan medis di ruang isolasi RSUD dan rumah sakit swasta di Ciamis.

Terkait banyaknya warga yang mudik dari zona merah, Bayu mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tidak melakukan stigmatisasi.

Bayu menerangkan, warga pendatang yang berasal dari zona merah belum tentu positif Covid-19. Apalagi jika warga tersebut tidak memiliki gejala atau keluhan.

Bagi warga yang tidak memiliki keluhan Covid-19, Bayu mengimbau agar melakukan isolasi di rumah selama 14 hari dan tak boleh ada interaksi sosial.

Warga pendatang asal zona merah yang tidak menunjukan gejala atau keluhan Covid-19 ini dinamakan OTG (orang tanpa gejala).

OTG ini mengarah kepada orang-orang yang beresiko terpapar Covid-19 karena berasal dari zona merah, namun ia tidak punya gejala.

Selain itu, orang yang tidak memiliki gejala (OTG) Covid-19 diminta untuk tidak langsung memeriksakan diri ke Puskesmas.

Hal ini menurutnya, justru akan membuat dia beresiko terpapar oleh orang yang memiliki gejala Covid-19.

“Kalau tak ada keluhan tak usah ke puskesmas. Selama dia mengisolasi diri, tidak akan jadi masalah,” ujar Bayu.

Data OTG ini nantinya akan disebarkan ke setiap RT/RW/Kepala Desa. Kemudian dilakukan surveilance migrasi (meronda bepergian) oleh tokoh masyarakat atau RT/RW setempat.

Data tersebut lalu akan dipilah dan dilaporkan ke desa hingga tingkat kecamatan. Setelah itu, data OTG ini akan dilimpahkan ke Puskesmas dan direkap sebagai pengumpul data.

Bayu menambahkan, bagi warga yang pernah berada di wilayah terpapar Covid-19 atau pernah berkontak dengan Covid positif. Berharap kepulangannya diwajibkan untuk melapor ke RT/RW setempat. (GaluhID/Evi)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Asosiasi Guru Honorer Jabar Tuntut Formasi ASN Guru Bahasa Sunda

Berita Jabar, galuh.id - Asosiasi guru honorer Provinsi Jawa Barat (Jabar) menuntut kebijakan terkait formasi ASN untuk guru Bahasa...

Artikel Terkait