Penyebab ledakan di Lebanon menjadi salah satu pembicaraan publik dan juga para ahli di seluruh dunia. Berbagai spekulasi dilontarkan oleh ahli sains, bom, hingga pengamat Timur Tengah pun angkat bicara.
Ledakan di Lebanon ini mengakibatkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka. Ledakan yang terjadi ini seperti bom atom yang pernah jatuh di Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 silam.
Baca Juga: Ledakan di Lebanon, 73 Orang Meninggal, Ribuan Luka-luka
Ledakan ini terjadi pada tanggal 4 Agustus di ibu kota Lebanon yaitu Beirut tepatnya di daerah pelabuhan. Ledakan ini juga mengakibatkan gempa bumi sebesar 3,3 Magnitudo. dan bisa dirasakan oleh negara tetangga yaitu Cyprus.
Banyak sekali rumor yang beredar mengenai penyebab ledakan tersebut. Mulai dari adanya campur tangan Israel hingga kelalaian keamanan.
Israel Bantah Penyebab Ledakan di Lebanon
Pekan lalu ada kejadian dimana ada sekelompok orang yang diduga anggota Hizbullah datang ke garis biru. Garis biru adalah pembatas bagi Lebanon dan Israel, anggota Hizbullah datang membawa senjata kesana.
Hal ini diprotes oleh pemerintahan Israel karena menganggap mereka akan melakukan aksi teror di Timur Tengah. Sontak kondisi Israel dan Lebanon menjadi memanas karena kejadian itu.
Hingga akhirnya muncul spekulasi bahwa Israel adalah penyebab ledakan tersebut. Seorang pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa Israel tidak ada hubungannya dengan kejadian ini.
Rumor itu juga dibantah oleh pihak Hizbullah yang diwakili oleh pejabat senior di organisasi itu. Namanya pun tak ingin diungkapkan, yang jelas Ia mengungkapkan bahwa tidak ada kebenaran mengenai Israel penyebab ledakan di Lebanon.
Dengan pernyataan kedua pihak yang bertikai ini maka rumor mengenai Israel yang menyebabkan ledakan terbantahkan.
Presiden Amerika Donald Trump Memberikan Pendapat
Donald Trump, Presiden Amerika saat ini pun memberikan pendapatnya mengenai ledakan yang terjadi di Lebanon. Ia mengungkapkan kengerian dengan mengucapkan bahwa seperti sebuah serangan yang mematikan.
Trump mengungkapkan bahwa ledakan yang terjadi di Lebanon itu bukan insiden biasa melainkan sebuah serangan.
Ia pun mengungkapkan bahwa ledakan yang terjadi bukanlah karena bahan peledak untuk manufaktur. Trump kembali menegaskan ini adalah bom namun untuk membuktikannya ia menambahkan biarkan para ahli lain yang memberikan keterangan.
Pernyataan Kepala Keamanan Lebanon
Kepala Keamanan Lebanon Umum Abbas Ibrahim mengungkapkan dugaan penyebab ledakan di Lebanon. Ia menyebutkan bahwa ada gudang yang berisi dengan material yang disita bertahun-tahun lalu. Material tersebut dikatakan sangat mudah meledak.
Umum Abbas Ibrahim mengungkapkan juga bahwa ia dan timnya akan segera melakukan investigasi.
Pernyataan dari Perdana Menteri Lebanon
Perdana Menteri Hassan Diab dan Presiden Michel Aoun mengungkapkan mengenai penyebab ledakan di Lebanon ini. Mereka sependapat bahwa ledakan di ibu kota ini karena disebabkan oleh sekitar 2.750 ton amonium nitrat.
Amonium Nitrat ini disimpan di gudang pelabuhan Silos tanpa adanya pengamanan yang benar. PM Lebanon Hassan Diab juga mengungkapkan gudang berbahaya ini ada di sana dari tahun 2014.
Hassan Diab memberikan janji kepada seluruh rakyat Lebanon akan melakukan investigasi ledakan ini. Ia pun menambahkan, siapa saja yang mengakibatkan terjadinya ledakan ini akan bertanggung jawab.
Saat ini fokus Lebanon adalah menyelamatkan warganya dan juga membantu rumah sakit di Beirut. Rumah sakit di ibu kota itu sudah kewalahan dengan datangnya pasien ledakan hingga 500 orang.
Rumah sakit di Beirut juga merupakan tempat untuk penanggulangan kasus COVID -19 yang melanda dunia. Pihak rumah sakit mengakui kewalahan dengan membludaknya pasien di sana.
Seluruh dunia berduka dengan kejadian ini dan banyak memberikan bantuan pada negara Lebanon ini.
Penyebab ledakan di Lebanon yang secara resmi adalah dari gudang penyimpanan amonium nitrat. Meski banyak spekulasi yang beredar jangan langsung percaya, tunggu hasil dari investigasi pihak berwenang di sana. (GaluhID/Putra)