Berita Nasional, galuh.id – Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) menyatakan belum menemukan adanya rumah sakit atau RS yang memanipulasi data pasien Covid-19.
Hal itu menanggapi tuduhan yang dilontarkan Said Abdullah terkait adanya rumah sakit ‘nakal’ di sejumlah daerah.
Kabupaten Ciamis menjadi salah satu daerah yang disebutkan oleh Said Abdullah, yang diduga memanipulasi data pasien positif Covid-19.
“Kami belum menemukan adanya RS yang memanipulasi data pasien Covid-19 selama masa pandemi,” ujar Sekretaris Jenderal PERSI, Lia G Partakusuma, Jumat (17/7/2020).
Tidak Ada Manipulasi Data Pasien Covid-19
Lia mengatakan bahwa pihaknya selama ini selalu mendukung dan mendorong rumah sakit untuk menjaga profesionalisme. Termasuk memenuhi standarnya.
Baca Juga: RS Ciamis Dituduh Manipulasi Data Pasien Covid-19, Bupati: Jangan Asal Bunyi
Covid-19 datang sebagai penyakit baru. Pada bulan Januari sudah mulai ada informasi dan pendomannya. Pedoman tersebut dinamis dan mengikuti standar WHO.
”Kalau ada Rumah Sakit yang memanipulasi data, itu sangat melanggar profesionalismenya,” jelasnya.
Sekjen PERSI ini menerangkan, untuk menagihkan klaim terkait adanya orang yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut ada prosedurnya.
”Dari KMK perlu verifikasi melalui e-klaim dengan internet email. Setelah itu akan diverifikasi apakah klaim itu tepat dan tidak,” kata Lia.
Aduan Sejumlah RS Nakal
Sebelumnya, Said Abdullah mengadu kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan tentang adanya rumah sakit ‘nakal’ di sejumlah daerah.
Ia menuduh sejumlah RS mengubah atau memanipulasi data pasien dinyatakan positif Covid-19 demi mendapatkan anggaran Corona.
Kabupaten Ciamis, Pasuruan, Jambi menjadi daerah yang disebutkan oleh Said Abdullah.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI ini mengatakan, statement mengenai beberapa kota yang memanipulasi data positif Covid-19 disampaikan dalam raker.
“Ada dugaan dari informasi yang beredar di grup Whatsapp. Disinyalir bahwa orang yang ternyata tidak artinya kondisi rapid test negatif, dinyatakan menjadi positif,” ujar Said.
Dibantah Bupati Ciamis
Tuduhan manipulasi data pasien Covid-19 itu pun dibantah keras oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.
“Tuduhan manipulasi data itu tidak benar. Jangan asal bunyi. Kami selalu update data perkembangan penanganan Covid-19 setiap hari. Sesuai data sebenarnya,” kata Herdiat.
Ia juga membantah terkait video yang beredar luas di masyarakat tentang video jenazah yang dianggap dimanipulasi datanya menjadi positif Covid-19.
Sesuai data Gugus Tugas, ada 9 warga Ciamis yang dirawat di luar kota atau RSUD lain. Ketika pasien meninggal terkonfirmasi positif, maka dimakamkan dengan protokol kesehatan.
”Yang ada di video itu merupakan salah satunya,” jelasnya.
Herdiat menegaskan, video itu merupakan kejadian beberapa waktu lalu, saat warga Ciamis yang meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19, dan itu bukan yang diubah datanya. (GaluhID/Evi)