Berita Jabar, galuh.id – Ponpes Assobariyyah Kota Sukabumi, Jawa Barat jadi percontohan bagi Ponpes di Jabar yang akan memulai kegiatan pendidikan dan keagamaan.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin saat meninjau protokol kesehatan di Pondok Pesantren atau Ponpes Assobariyyah Kota Sukabumi.
“Area pesantren disterilkan. Santrinya di rapid test supaya aman. Lalu disediakan tempat cuci tangan. Rutin disemprot desinfektan. Jadi kita harapkan ini jadi model untuk pesantren,” kata Wapres, Rabu (8/7/2020).
Ia juga mengimbau agar jangan sampai membuka pesantren tapi tanpa persiapan matang. Tanpa ada pengawalan dan pengawasan.
Bantuan Untuk Sarana Ponpes
Pemerintah pusat akan membantu pembangunan untuk sarana Ponpes, mulai dari sarana MCK hingga perluasan kamar santri atau kobong. Hal itu agar tidak terjadi kerumunan.
“Pesantren-pesantren ada yang Rp 50 juta beda-beda. Untuk membangun MCK atau kamar oleh Kementerian PUPR. Karena kan suka ada yang satu kamar dihuni oleh banyak santri,” ujar Wapres.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa pihaknya secara intens mengecek protokol kesehatan pesantren di Jabar.
“Protokol saya monitor ke berbagai pesantren sudah siap. Jadi kita gabung panduan dari Kemenag dan gugus tugas Jabar,” kata Ridwan Kamil.
Wapres Tinjau Sekolah Tatap Muka di Sukabumi
Selain meninjau Pondok Pesantren Assobariyyah, Wapres juga meninjau kesiapan sekolah tatap muka atau kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Negeri 4 Kota Sukabumi.
Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Apresiasi Kesiapan Sekolah Tatap Muka di Jabar
Menurut Wapres, metode pembelajaran dan protokol kesehatan yang diterapkan di sekolah tersebut dapat menjadi percontohan bagi sekolah lain di zona hijau.
Persyaratan atau protokol kesehatan di SMAN 4 Sukabumi sudah terpenuhi. Salah satunya membagi jadwal KBM guna menghindari kerumunan.
”Pusat memperbolehkan 2 sif. Tapi di situ dibagi jadi 3 sif. Lebih hati-hati lagi. Kemudian penggunaan masker dan face shield. Bahkan ada kotak plastik di tiap meja,” ujar Ma’ruf Amin.
Maka dari itu, ia memberikan apresiasi karena pembukaan sekolah di Jawa Barat disertai dengan persiapan yang komprehensif.
Ma’ruf Amin menegaskan, daerah yang belum berzona hijau dalam kewaspadaan Covid-19 belum dapat menggelar KBM atau sekolah tatap muka.
Bagi daerah yang sudah di zona hijau dan akan membuka sekolah pun, tetap harus memenuhi persyaratan dan akan diawasi secara ketat.
“Untuk zona hijau dibolehkan memulai sekolah tatap muka. Ternyata Kota Sukabumi ini hijau. Tapi tentu harus ada syaratnya supaya aman dari Covid-19. Di luar daerah hijau belum boleh,” jelas Ma’ruf Amin. (GaluhID/Evi)