Cilacap, Galuh.ID – Gemuruh sepak bola khususnya Liga 3 Indonesia kembali akan bergema setelah beberapa pekan terakhir ini libur, pasca selesainya babak penyisihan nasional dan babak play off. Ada juga pertandingan babak penyisihan di zona provinsi yang sama memperebutkan tiket ke babak 32 besar untuk bergabung bersama tim Liga 3 babak nasional yang telah lolos terlebih dahulu.
PSGC Ciamis dinyatakan lolos setelah sebelumnya menaklukan Persih Masurai Tembilahan di babak play off dengan jumlah gol fantastis, 13 gol bersarang ke gawang Persih Masurai.
32 tim yang dinyatakan lolos akan menjalani kick off yang rencananya digelar pada akhir November. Dalam jeda kompetisi ini banyak tim yang memanfaatkan waktu untuk membenahi skuad, menambah amunisi baru dan juga mengagendakan pertandingan uji coba.
Menghadapi pertandingan di babak 32 besar ini, jajaran pengurus PSGC Ciamis melakukan perombakan pemain yang sebelumnya mengisi skuad pada babak penyisihan untuk membenahi setiap sektor yang dianggap kurang bagus dengan performa pemain sebelumnya.
Dengan hasil seleksi yang ketat, 8 rekrutan terbaru secara resmi akan memperkuat Laskar Singa Cala di penghujung tahun 2018 ini. Para pemain baru ini diplot untuk posisi penjaga gawang, bek, gelandang dan penyerang.
Minggu Sore (18/11) skuad yang diasuh coach Heri Rafni Kotari ini ditantang PSCS Cilacap dalam pertandingan uji coba di Stadion Wijaya Kusuma Kabupaten Cilacap. Di sini kemampuan sesungguhnya pemain-pemain baru diuji oleh lawan yang sepadan.
Coach Heri Rafni Kotari pada babak pertama langung memainkan para pemain baru. 10 menit pertama tuan rumah PSCS Cilacap mendominasi permainan. Namun, pertahanan PSGC masih terlalu tangguh untuk ditembus para penyerang Laskar Nusakambangan.
Sempat terjadi pelanggaran di kotak penalti PSCS, Ganjar Kurniawan yang menjadi eksekutor berhasil mengelabui kiper Cilacap. Namun keunggulan itu tak lama, gol tendangan dari luar kotak pinalti Muhammad Irpan berhasil menyamakan kedudukan di babak pertama.
Pertandingan persahabatan ini disaksikan langsung oleh Bupati Ciamis terpilih dan wakilnya. Beberapa pegawai pemerintahan serta suporter Ciamis turut hadir untuk mendukung langsung. Laskar Singacala tak mau kalah dengan permainan Laskar Nusakambangan yang diasuh oleh Jaya Hartono. Jual Beli serangan dan shoot on target banyak tercipta.
Sempat terjadi insiden perebutan bola antara kiper PSCS Cilacap dan striker baru PSGC nomor punggung 20 yang mengakibatkan pemain PSGC tersebut terkapar tidak berdaya sehingga harus ditarik keluar untuk ditangani tim medis.
Pada menit-menit akhir babak kedua, sebenarnya kedua tim mempunyai banyak peluang, namun tak dapat dikonversikan menjadi gol tambahan. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor sama kuat untuk kedua tim 1-1.
Heri Rafni Kotari menilai permainan anak-anak Ciamis sebenarnya sudah bagus, berani tampil all out dan spartan, namun masih ada beberapa faktor yang dirasa kurang seperti miss komunikasi di setiap lini sehingga sering kehilangan bola. Finishing touch juga jadi sorotan.
“Sebelum main di babak 32 besar pasti akan ada evaluasi lagi untuk pembenahan tim,” pungkas HRK sapaan akrabnya.
Sementara itu, pelatih PSCS Cilacap, Jaya Hartono menilai banyak pelajaran yang didapat dari laga ini. “PSGC bermain dengan bagus, sehingga pemain kami terlihat kesusahan, banyak peluang dari kami namun tak menambah keunggulan. Keberuntungan belum berpihak kepada kami. Insya Allah kami akan lakukan yang terbaik buat ke depannya,” tandas pelatih yang pernah menangani Persib Bandung ini.
(AR7)