Bahwa museum the mummy itu nantinya akan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.
Ia justru menyindir bahwa aqidah yang pemerintah maksud ini bukan untuk edukasi masyarakat. Melainkan para pejabat dan pemimpin yang korupsi di Banjar.
“Seharusnya museum tersebut bukan pengingat dan edukasi bagi masyarakat. Jadikan itu contoh dan pengingat buat para pejabat dan pemimpin korup. Kenapa harus masyarakat,” tulis @joanprasetio.
Akun itu juga mengutip keterangan Kepala Disdik Kota Banjar bahwa the mummy akan menampilkan sebuah kebenaran tentang Alquran.
Selain itu menampilkan sejarah Firaun sebagaimana dalam surat Al Yunus ayat 92.
Dalam surat Al Yunus ayat 92 menerangkan bahwa Allah mengawetkan jasad Firaun untuk dijadikan sebagai pembelajaran orang d ikemudian hari.
Akun tersebut pun menambahkan keterangan itu dengan sebuah pertanyaan.
“Itu kebenaran Al-Qur’an. Apa kalian gak takut? Itu peringatan buat kalian wahai pejabat dan pemimpin korup. Bukan pengingat untuk masyarakat,” tulisnya.