Jumat, Maret 29, 2024

Sempat Jadi ODP, Politisi Demokrat Ciamis Ini Bagikan Pesan Positif Terkait Corona

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Ciamis, galuh.id – Ratusan peserta yang mengikuti Acara Musda HIPMI Jabar di Kabupaten Karawang pada 9 Maret 2020 lalu, ditetapkan sebagai orang Dalam Pemantauan (ODP).

Hal itu menyusul ditemukannya beberapa orang peserta Musda HIPMI Jabar yang positif Corona. Termasuk diantaranya, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

Musda HIPMI Disebut-sebut Menjadi Cluster Penyebaran Virus Corona

Acara Musda HIPMI Jabar itu kemudian disebut-sebut menjadi salah satu dari empat cluster penyebaran virus Corona (Covid-19) di Jawa Barat.

- Advertisement -

Selama dua pekan, Sopwan Ismail (43), harus menjalani isolasi diri lantaran ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) oleh tim gugus tugas Covid-19.

Politisi Demokrat ini ditetapkan sebagai ODP karena telah melakukan interaksi dengan peserta yang menghadiri acara kegiatan Musda HIPMI Jabar.

Kepada Galuh ID, Sopwan menceritakan awal mula perjalanan dirinya hingga ditetapkan sebagai ODP, sampai harus menjalani isolasi mandiri.

Beberapa hari ke belakang, ia termasuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan potensi besar tertular virus Corona (Covid-19).

Sopwan menuturkan, dari mulai tanggal 10 Maret hingga 16 Maret 2020, ia melakukan interaksi dengan Ketua HIPMI Kabupaten Ciamis, yang merupakan salah satu peserta acara Musda HIMPI Jabar.

“Saya berinteraksi dengan kawan saya, yakni Ketua HIPMI Kabupaten Ciamis, yang selesai mengikuti Musda HIPMI Jabar,” kata Sopwan, Senin (6/4/2020).

Kongres V Partai Demokrat di Jakarta

Kemudian pada tanggal 14 Maret hingga 16 Maret 2020 saat mengikuti Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, ia juga melakukan kontak dengan Bupati Kawarang Cellica Nurrachadiana.

“Saat di kongres, posisi duduk Bupati Karawang itu persis di depan saya,” ujar Politisi Demokrat Ciamis ini.

Meski demikian, Kongres V Partai Demokrat yang digelar di Jakarta tersebut, diakuinya benar-benar menerapkan standar protokol pencegahan corona.

Kongres tersebut digelar dengan tetap menerapkan standar protokol pencegahan Covid, seperti pengecekan suhu tubuh, cuci tangan, tempat duduk berjarak, dan standar protokol pencegahan corona lainnya.

Sepulang dari Jakarta, ia dan kawan-kawannya melaporkan diri ke tim gugus tugas penanganan Covid-19. Oleh gugus tugas, ia kemudian ditetapkan sebagai ODP dan harus menjalani isolasi diri.

Menginjak hari ke-13 isolasi mandiri, sebagai ODP dengan potensi terpapar virus, ia kemudian berkesempatan untuk mendapatkan tes RDT di Ciamis.

“Setelah di tes, alhamdulillah hasilnya negatif. Ini sungguh melegakan,” jelas Sofwan.

Meski hasilnya negatif, namun ia mengaku tetap berkomitmen kepada diri sendiri untuk tetap menuntaskan isolasi mandiri sampai 19 hari.

Setelah dilakukan komunikasi bersama peserta kongres, ia mendapat kabar tidak ada satu pun peserta kongres yang positif. Termasuk Ketua Majelis Tinggi Demokrat pun dinyatakan negatif.

Adapun Bupati Karawang dipastikan terpapar virus corona di acara sebelumnya, yakni Musda HIPMI Jabar, tidak menularkan kepada peserta kongres.

Kisah Sopwan yang Sempat Menjadi ODP

Sopwan mengaku, kisah ini ia bagikan untuk memastikan kepada kita semua, bahwa yang membuat keluarga kita sehat, tetangga kita sehat adalah disiplin diri.

Siapapun yang datang dari zona merah harus memiliki komitmen untuk isolasi diri, harus konsisten menjalankan social dan physical distancing.

Menurutnya, setiap kita berpikir dan bertindak takut terpapar dan takut menularkan, kita sudah berkontribusi untuk memutus rantai penyebaran Corona.

Sopwan politisi Demokrat Ciamis menambahkan, banyak pesan positif yang dapat dikisahkan terkait Corona. Selain itu, ada tiga informasi penting yang harus disadari oleh masyarakat.

Pertama, bahwa pasien positif Corona dapat sembuh. Hal ini sudah banyak terbukti dan ini merupakan kabar baik untuk kita semua.

Kedua, adalah ODP. Saat ketersedian alat RDT masih minim, ODP harus melakukan isolasi mandiri selama 14 – 19 hari untuk memastikan dirinya sehat, tidak terpapar dan tidak menularkan.

Kabar baik ini juga banyak muncul dari mereka yang melakukannya, mereka tetap sehat dan lingkungannya juga sehat.

Ketiga, masyarakat harus bisa menerapkan social dan physical distancing untuk mencegah terjadinya kemungkinan buruk. “Ini adalah benteng pertahanan terakhir dari perlawanan total melawan Corona,” tandas Sopwan. (GaluhID/Evi)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Haji Geyot Ikon Ramadhan di Kota Banjar Tidak Lagi Hibur Warga

Berita Banjar, galuh.id - Boneka panakol bedug atau yang terkenal dengan sebutan Haji Geyot, kini tidak lagi menghibur masyarakat...

Artikel Terkait