Minggu, November 24, 2024

Sriwijaya FC Pantau Kondisi Pemain di Saat Keuangan Bermasalah Akibat Corona

Baca Juga

Info Liga 2, galuh.id – Kondisi keuangan sebagian klub Liga 2 tampaknya bermasalah akibat Corona. Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi saat Ini, memaksa kompetisi harus dihentikan hingga 29 Mei 2020.

Berhentinya kompetisi membuat klub tidak memiliki pemasukan. Sriwijaya FC merupakan contoh nyata dimana klub mengalami kesulitan keuangan akibat Corona.

Padahal sebelumnya, Laskar Wongkito Klub yang berasal dari Palembang dikabarkan siap secara finansial untuk mengarungi kompetisi Liga 2 2020.

Namun kenyataannya berlainan, sponsor yang tadinya direncanakan menjadi sumber pemasukan utama.

Saat pandemic Corona saat ini, sponsor enggan mengucurkan dananya, kecuali ada kejelasan kompetisi.

Dikutif dari laman indosport, Hendri Zainuddin selaku Wakil Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) mengakui akan kondisi tersebut. Menurutnya keuangan klub babak belur akibat tidak ada dana yang masuk dari sponsor.

Sedangkan di satu sisi, klub harus menunaikan kewajibannya kepada pemain dan pelatih. Walaupun sebenarnya PSSI dan PT LIB memberikan kebijakan yang relatif membantu. Klub hanya diberi kewajiban membayar gaji  pemain serta pelatih maksimal sebesar 25 persen.

Walaupun demikian, kebijakan tersebut terlihat kurang memuaskan bagi klub. Sriwijaya FC masih berharap akan janji operator yang akan memberikan subsidi.

Subsidi dari Operator untuk Peserta Klub

Menurut Hendri, operator menjanjikan Rp 250 juta untuk fase pencairan pertama. Sedangkan total subsidi selama semusim adalah Rp 1,15 M.

Sementara terkait kebugaran pemain Sriwijaya FC yang kini menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing, menurut Hendri, pelatih Budiarjo Thalib tetap memantau kebugaran pemain.

Para pemain harus tetap latihan dan videonya harus dikirim ke pelatih. Selain itu, setelah selesai latihan pemain juga harus menimbang berat badannya dan hasilnya dikirim ke pelatih juga.

Hal ini merupakan suatu upaya dari tim pelatih untuk menjaga kebugaran pemain saat libur kompetisi akibat Corona.

Sementara fungsi dari hasil menimbang berat badan bertujuan sebagai tolak ukur benar tidaknya latihan yang dilaksanakan di rumah.

Jika di kemudian hari ada pemain Sriwijaya FC yang mengalami obesitas, pemain tersebut harus siap menerima hukuman dari pihak manajemen.

Lantas bentuk hukuman yang akan didapat pemain karena kenaikan berat badan, ini akan dirumuskan oleh Pelatih Budiardjo Thalib dan direktur teknik Sriwijaya FC.

Melihat kondisi keuangan dan proses latihan Sriwijaya FC yang bermasalah akibat Corona, semua  berharap kondisi buruk akibat pandemi Covid-19 ini cepat selesai. (GaluhID/Waskito)

- Advertisement -

Tinggalkan Balasan

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Ormas BBC Dukung Herdiat-Yana di Pilkada Ciamis 2024

Ciamis, galuh.id - Ormas BBC Kabupaten Ciamis Jawa Barat dengan tegas dukung dan siap memenangkan pasangan Herdiat-Yana (HY) di...

Artikel Terkait