Kamis, April 18, 2024

Tokoh Banjarsari Ciamis: Ridwan Saidi Tak Pantas Menyandang Predikat Budayawan

Baca Juga
- Advertisement -

Berita Banjarsari, galuh.id – Pernyataan Ridwan Saidi yang menyebut Galuh artinya brutal, membuat seluruh masyarakat Ciamis geram. Salah satunya tokoh Banjarsari sekaligus ketua Paguyuban Kawasen Purbbapala (PKP), Asep Davi.

Asep Davi yang juga sesepuh Banjarsari Ciamis menyebut, Ridwan Saidi atau Babe Saidi tak pantas menyandang predikat sebagai budayawan.

“Sejak kapan nama Ridwan Saidi jadi Budayawan? Budayawan itu adalah seseorang yang memiliki pengetahuan budaya dan berkecimpung dalam bidang kebudayaan,” terang Asep kepada Galuh ID, Kamis (13/2/2020).

- Advertisement -

Biasanya ucap Asep,  yang menyandang predikat Budayawan adalah ahli filsafat atau filsuf, ahli agama dan sastrawan.

Di Indonesia sendiri yang menyandang predikat budayawan antara lain KH. Abdurrahman Wahid, Frans Magnis Suseno, Emha Ainun Nadjib, KH. A.Mustopa Bisri, Abdul Hadi WM, Nurchololis Madjid, W.S. Rendra, Sutardji Calzoum Bachri, Umar Kayam, Nugroho Notosusanto dan lain-lain.

“Menurut saya sejara adalah tentang perjalanan sebuah peristiwa, bukan pendapat dari seseorang. Karena sejarah tidak akan lepas dari bukti-bukti  peninggalan yang ada,” paparnya.

Lanjutnya, alangkah baiknya untuk membedakan antara sejarah, legenda dan mitos. Karena itu menurut dia Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk segera melakukan kajian atau penelitian dari berbagai disiplin ilmu, baik dari ahli Filologi, Paleografi, Arkeologi, Kronologi, Sejarawan, Budayawan dan para Kabuyutan.

“Untuk mencari kebenaran Kerajaan Galuh tentu harus dengan bukti-bukti empirik tentang sejarah Galuh,” ujarnya.

“Buatkan suatu ketetapan dengan sebenar benarnya tentang Galuh, agar tidak ada lagi Saidi Saidi di kemudian hari,” tambahnya.

“Ini penting, karena ke depan jangan sampai ada yang berasumsi atau berpendapat berdasarkan nalarnya,” ucapnya.

Dia menambahkan sejarah adalah sejarah, siapapun itu jangan campur adukan dengan hal-hal lain.

“Kenapa hal ini harus dilakukan? Karena  sudah masuk ke dalam marwah dan martabat warga Ciamis. Galuh bukan lah  Kerajaan Agung Sejagat bukan pula Sunda Empire,” pungkas Asep tokoh Banjarsari. (GaluhID/Uus)

- Advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Wasit Asal Arab Batasi Komentar Instagram, Khawatir dengan Netizen Indonesia?

Galuh.id- Wasit asal Arab, yakni Majed Mohammed Al-Shamrani membatasi kolom komentar instagramnya jelang laga Timnas Indonesia U-23 vs Australia...

Artikel Terkait