Banjar, galuh.id – Dr. Agun Gunandjar Sudarsa, Anggota DPR RI, kembali menunjukkan komitmennya terhadap penguatan karakter kebangsaan dengan menggelar sosialisasi 4 Pilar MPR RI.
Acara yang berlangsung pada Rabu (18/12/2024) di Aula Hotel Mandiri, Kota Banjar, ini menghadirkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, aktivis, hingga pejabat daerah.
Turut hadiri tokoh-tokoh penting, seperti Ketua DPRD Kota Banjar Dadang R. Kalyubi, anggota Fraksi Golkar, Ketua PGRI Kota Banjar Dadang Darulkutni, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaswad, serta perwakilan Himpaudi.
Sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai kebangsaan di tengah tantangan era globalisasi.
Makna dan Pentingnya 4 Pilar MPR RI
Dalam pidatonya, Agun menegaskan esensi dari 4 Pilar MPR RI, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurutnya, pilar-pilar ini adalah fondasi kokoh yang harus terus dijaga untuk memperkuat kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
“Nilai-nilai ini adalah warisan luhur yang harus kita rawat. Dengan memahami dan mengamalkannya, kita bisa menjaga jati diri bangsa di tengah arus perubahan global,” ujar Agun penuh semangat.
Agun juga mengingatkan bahwa nilai-nilai kebangsaan tidak hanya harus dipahami, tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bagian dari identitas bangsa yang beragam namun tetap satu.
Menjawab Tantangan Globalisasi dengan Jati Diri Bangsa
Menghadapi era globalisasi yang kompleks, Agun menekankan bahwa tantangan modern tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam.
Ia mengajak masyarakat untuk kembali pada jati diri bangsa yang berlandaskan Pancasila.
“Globalisasi membawa banyak peluang, tapi juga ancaman terhadap identitas kita. Dengan Pancasila sebagai kompas moral, kita dapat menavigasi perubahan ini tanpa kehilangan arah,” katanya.
Peserta yang hadir diajak untuk merefleksikan bagaimana nilai-nilai ini dapat menjadi pegangan dalam menghadapi perubahan teknologi, sosial, dan budaya yang pesat.
Diskusi Interaktif, Menggali Pandangan Masyarakat
Acara ini dirancang dengan format diskusi interaktif. Peserta diberi ruang untuk menyampaikan pandangan, pertanyaan, dan masukan terkait implementasi 4 Pilar MPR RI dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang tokoh masyarakat mengungkapkan, “Kami butuh lebih banyak sosialisasi seperti ini untuk mengingatkan generasi muda akan pentingnya nilai-nilai kebangsaan, terutama di era digital.”
Agun merespons dengan menekankan bahwa komunikasi dua arah adalah kunci untuk memahami kebutuhan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai luhur bangsa.
Dukungan dari Tokoh Daerah
Ketua DPRD Kota Banjar, Dadang R. Kalyubi, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini.
Menurutnya, sosialisasi 4 Pilar merupakan langkah strategis untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang dasar negara.
“Pak Agun telah menunjukkan komitmennya terhadap bangsa melalui kegiatan ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan di berbagai wilayah,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua PGRI Kota Banjar, Dadang Darulkutni, yang menyoroti pentingnya peran pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila.
“Sekolah adalah ladang terbaik untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda,” ujarnya.
Pendidikan sebagai Wahana Penanaman Nilai Kebangsaan
Dalam diskusi yang berlangsung, peran pendidikan menjadi salah satu topik utama.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjar, Kaswad, menambahkan bahwa kurikulum pendidikan perlu terus disesuaikan agar nilai-nilai kebangsaan tetap relevan bagi generasi milenial dan Z.
Para peserta sepakat bahwa pendidikan formal dan informal adalah sarana vital untuk membangun karakter bangsa yang tangguh.
Himpaudi sebagai lembaga yang menangani pendidikan anak usia dini turut mendukung pentingnya penanaman nilai kebangsaan sejak usia dini.
Sosialisasi 4 Pilar MPR RI ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa.
Dr. Agun Gunandjar Sudarsa berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu perubahan yang lebih besar, dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.
“Karakter bangsa yang kuat lahir dari masyarakat yang sadar akan jati dirinya. Mari kita mulai dari diri sendiri, keluarga, dan komunitas,” tutup Agun dengan optimisme. (GaluhID/Diana)