Ciamis, galuh.id – Cuaca ekstrem berupa angin kencang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Ciamis, Kamis (6/2/2025), mengakibatkan kerusakan rumah dan memaksa beberapa warga untuk mengungsi.
Kejadian ini menambah daftar bencana alam yang melanda daerah tersebut, memicu respons cepat dari pihak berwenang dan masyarakat setempat.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, angin kencang ini melanda beberapa desa di Kecamatan Cikoneng, Cijeungjing, Sindangkasih, Rancah, dan Tambaksari.
Kejadian tersebut menyebabkan pohon tumbang, merusak atap rumah, serta menimbulkan kepanikan di kalangan warga yang terdampak.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, mengonfirmasi bahwa meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerusakan yang ditimbulkan cukup signifikan.
“Beberapa rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Kami telah menerjunkan tim untuk melakukan assessment serta menyalurkan bantuan darurat kepada warga yang membutuhkan,” ujar Ani.
Di Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng, angin kencang yang terjadi sekitar pukul 05.30 WIB menyebabkan sebuah pohon tumbang dan menimpa rumah warga, menyebabkan kerusakan pada bagian atap.
Tidak lama berselang, sekitar pukul 08.00 WIB, insiden serupa terjadi di Desa Nasol, di mana beberapa atap rumah beterbangan akibat kuatnya tiupan angin.
Di Kecamatan Cijeungjing, dampak serupa juga dirasakan warga. Salah satu rumah milik Lukmanul Hakim di Desa Kertaharja mengalami kerusakan ringan akibat angin kencang.
Warga setempat segera bergotong royong untuk membantu perbaikan sementara sebelum bantuan dari BPBD tiba.
Sementara itu, di Kecamatan Sindangkasih, dua desa terdampak cukup parah, yakni Desa Gunungcupu dan Desa Budiharja.
Di Desa Gunungcupu, atap rumah milik Ibu Sri mengalami kerusakan parah akibat terbawa angin.
BPBD segera memberikan bantuan berupa sembako, selimut, matras, dan terpal sebagai langkah awal untuk membantu warga yang terdampak.
Di Kecamatan Rancah, dampak yang ditimbulkan cukup signifikan, terutama di Desa Situmandala.
Sebuah pohon besar tumbang menimpa bagian belakang rumah Abdul Rosid, merusak dapur dan kamar mandi.
Akibat kerusakan ini, Abdul Rosid dan keluarganya terpaksa mengungsi sementara waktu ke rumah kerabat mereka.
Kondisi paling parah terjadi di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah. Angin kencang menyebabkan kerusakan pada sekitar 46 persen atap rumah milik seorang warga bernama Jumsa.
Karena rumahnya tidak lagi layak huni, ia harus mengungsi sementara waktu ke tempat yang lebih aman.
“Kondisi di Cisontrol cukup memprihatinkan. Pemilik rumah harus mengungsi karena kerusakan yang terjadi cukup parah. Saat ini, kebutuhan mendesak seperti terpal, matras, dan sembako masih sangat diperlukan,” ungkap Ani Supiani.
Di Kecamatan Tambaksari, rumah milik Haris mengalami kerusakan ringan setelah tertimpa pohon tumbang.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, meskipun kerusakan tetap menimbulkan kekhawatiran bagi warga setempat.
BPBD Ciamis bersama aparat setempat dan masyarakat segera bergerak cepat untuk menangani dampak bencana ini.
Assessment terhadap kondisi rumah yang rusak segera dilakukan untuk menentukan langkah penanganan selanjutnya.
“Kami telah mendistribusikan logistik darurat di beberapa titik terdampak. Selain itu, warga bersama tim BPBD juga bergotong royong membersihkan puing-puing dan memperbaiki rumah yang rusak agar bisa segera dihuni kembali,” jelas Ani.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa waktu ke depan.
“Kami terus melakukan pemantauan terhadap kondisi cuaca. Jika terjadi bencana atau ada rumah yang mengalami kerusakan lebih lanjut, segera laporkan ke BPBD Ciamis agar dapat ditangani secepat mungkin,” tambahnya. (GaluhID/Tegar)
, mengakibatkan kerusakan rumah dan memaksa beberapa warga untuk mengungsi.){kind=link}