Berita Ciamis, galuh.id – Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis berencana untuk mempercepat pembangunan RSUD Kawali untuk djadikan tempat isolasi pasien Covid-19.
Jumlah kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Ciamis mengalami peningkatan, meski tidak signifkan.
Berdasarkan data daerah, hingga saat ini sudah ada 4 kasus positif virus Corona di Ciamis. Keempat orang tersebut dinyatakan positif Covid-19 dari hasil PCR atau swab test.
Sementara dari hasil tes cepat atau rapid test, sebanyak 20 orang dinyatakan positif terjangkit virus Corona.
Kendati trend kasus positif Corona terbilang meningkat meski tidak signifikan, pemkab Ciamis merasa perlu melakukan antisipasi adanya lonjakan angka yang lebih besar.
Antisipasi tersebut salah satunya adalah dengan meneruskan dan mempercepat pembangunan RSUD Kawali. Pembangunan dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Kasus positif Covid makin bertambah, kita harus antisipasi dengan meneruskan pembangunan RSUD Kawali,” ujar Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya, di Aula Setda, Rabu (29/4/2020).
Nantinya, rumah sakit yang berada di Kawali akan dipergunakan untuk ruang isolasi penanganan pasien Covid-19.
Herdiat berkata, RSUD Kawali ini sebagai antisipasi tatkala diperlukan ruang isolasi untuk penanganan Covid-19 di Ciamis.
Gedung rumah sakit yang berada di Kawali ini sudah selesai dibangun sejak beberapa tahun lalu. Namun, gedung RSUD Kawali belum dipakai.
Mematuhi Protokol Kesehatan
Herdiat menegaskan, meski hanya dijadikan tempat isolasi penanganan Covid-19, tetapi pembangunan RSUD Kawali ini harus tetap mematuhi pada protokol kesehatan.
Sementara itu, terkait karantina lokal mandiri yang harus disiapkan oleh Desa dan Kecamatan untuk para pemudik, Herdiat mengaku perlu dilakukan pembahasan terlebih dahulu.
“Kita akan bahas dulu terkait teknis yang akan diberlakukan untuk karantina lokal mandiri,” jelas Herdiat, saat rapat.
Dalam rapat tersebut, Herdiat juga menyampaikan bahwa DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik Pendidikan, merupakan salah satu anggaran yang tidak di refocusing.
Anggaran yang didapat dari Pemerintah Pusat tersebut sebanyak Rp 49,8 miliar.
Herdiat meminta kepada Kepala Sekolah yang menerima anggaran tersebut agar dipergunakan sebaik-baiknya, dan secepatnya dilakukan di tahun anggaran 2020. (GaluhID/Evi)