Galuh ID – FIFA baru-baru ini menjelaskan aturan mengenai pemain yang dapat dinaturalisasi. Namun ternyata aturan tersebut membuat dua pemain keturunan Eropa berpotensi batal memperkuat Timnas Indonesia.
Timnas era Shin Tae-yong tengah diperkuat beberapa pemain naturalisasi untuk menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Grup C. Para pemain tersebut di antaranya Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, dan Sandy Walsh.
Baca Juga: Shin Tae-yong Coret 3 Pemain Timnas Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pemain-pemain ini dinaturalisasi melalui mekanisme resmi untuk mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.
Aturan FIFA dan Proses Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia
Proses naturalisasi melibatkan penyerahan dokumen-dokumen resmi seperti akta kelahiran dan izin tinggal, diikuti dengan persetujuan presiden, rapat di DPR, hingga pengambilan sumpah sebagai WNI.
Setelah menjadi WNI, mereka harus melepas kewarganegaraan asal karena Indonesia tidak mengizinkan dwi-kewarganegaraan.
Seiring perubahan aturan FIFA tahun 2021, pemain bisa berpindah kewarganegaraan dengan syarat tertentu.
Mereka yang lahir di negara baru, memiliki orang tua atau kakek-nenek yang berasal dari sana, atau tinggal di negara tersebut setidaknya lima tahun setelah berusia 18 tahun dapat mengajukan perpindahan kewarganegaraan.
Namun, pemain yang pernah bermain tiga kali atau lebih untuk tim nasional senior negara lain tidak dapat berpindah.
Aturan ini membuat dua pemain keturunan, Ryan Flamingo dan Mauresmo Hinoke, kesulitan memenuhi syarat untuk membela Indonesia.
Ryan Flamingo, bek berusia 21 tahun yang saat ini bermain untuk PSV Eindhoven, menunjukkan ketertarikannya pada Timnas Indonesia dengan memberikan kode melalui media sosial.
Namun, menurut Yussa Nugraha, garis keturunan Indonesia Flamingo berasal dari buyutnya, sehingga ia tidak memenuhi syarat keturunan langsung sesuai aturan FIFA.
Meski demikian, Flamingo masih dapat dinaturalisasi dengan syarat tinggal di Indonesia selama lima tahun berturut-turut.
Sementara itu, Mauresmo Hinoke, pemain muda berusia 19 tahun yang bermain di klub Top Oss, Liga Belanda, awalnya direkomendasikan oleh pelatih Indra Sjafri untuk Timnas Indonesia U-20.
Baca Juga: Shin Tae-yong Coret 3 Pemain Timnas Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Sayangnya, darah Indonesia Mauresmo juga berasal dari generasi keempat, sehingga ia gagal memenuhi syarat naturalisasi jalur keturunan.
Untuk tetap memperkuat Timnas Indonesia, Mauresmo harus melalui jalur tinggal selama lima tahun di Indonesia. Seperti yang dilakukan Marc Klok sebelumnya.
Dengan aturan ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam menambah amunisi baru berbakat dari keturunan Eropa. Terutama bagi yang tidak memenuhi syarat FIFA secara langsung. (GaluhID/Tegar)