Berita Jabar, galuh.id – Pemprov Jawa Barat menginisiasi pembiayaan untuk mendanai pembangunan infrastruktur di Jawa Barat melalui pinjaman PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) daerah.
Pinjaman tersebut akan digunakan untuk membiayai tujuh infrastruktur di Jawa Barat tahun 2020.
Diantaranya terdiri dari infrastruktur sosial kesehatan, jalan, pengairan, perumahan, perkotaan ruang terbuka publik, bangunan publik dan sosial pariwisata dengan total keseluruhan 1,8 trilyun.
Pinjaman PEN daerah untuk pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan dengan penandatanganan komitmen bersama 23 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Pinjaman PEN Daerah untuk Pulihkan Ekonomi
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan hadirnya inovasi pembiayaan pembangunan di pemerintah pusat melalui pinjaman daerah tentunya sangat dibutuhkan untuk mengembalikan dan memulihkan ekonomi di jawa barat.
Diketahui Pinjaman tersebut diperoleh dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) bekerjasama dengan Bank Jawa Barat (BJB).
“PT SMI memberikan bantuan tidak hanya kepada pemerintah. Tapi juga kepada masyarakat. Tidak semua bank daerah dipercaya untuk dititipkan, dan bank BJB salah satu yang terbaik di daerah,” katanya, Kamis (24/09/2020).
Menurutnya, kebangkitan dan kolaborasi ini sangat penting. PT SMI sudah memberikan pinjaman dan telah sama-sama ditandatangani sebagai upaya untuk mengembalikan program-program strategis yang kena refocusing.
”Sehingga banyak program di provinsi maupun di 27 kabupaten/kota yang keuangannya terputus oleh refocusing. Mudah-mudahan bisa digunakan semaksimal mungkin,” ungkapnya.
3 Hal yang Harus Diperhatikan
Ridwan Kamil menuturkan ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penyaluran pembiayaan ini. Agar manfaatnya bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
Pertama, harus menghasilkan lapangan pekerjaan dengan diawasi langsung oleh Bappeda.
Kedua, pilihan-pilihan yang sudah disepakati proyeknya memberikan manfaat secara sosial maupun ekonomi.
Ketiga, memberikan pemulihan terhadap perekonomian daerah karena investasi mengecil, ekspor mengecil dan daya beli mengecil.
Ridwan Kamil mengharapkan di eranya BUMD Jawa Barat bangkit dibantu bank BJB sebagai tulang punggung dari sisi pengbackupan dana.
“Tolong dimanfaatkan bantuan keuangan yang sudah dipulihkan lagi. Perhitungkan secara baik apa yang bisa kita maksimalkan sambil menunggu pinjaman yang kedua tahun 2021 mengalir ke tiap kabupaten/kota Jabar,” pungkasnya. (GaluhID/Evi)