Rabu, Februari 5, 2025

Banjir di Lakbok Ciamis Rendam 13 Rumah, Drainase Jadi Penyebab

Baca Juga

Ciamis, galuh.id – Intensitas hujan yang tinggi selama lebih dari enam jam mengakibatkan banjir melanda Desa Cintajaya, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Senin malam (16/12/2024) pukul 21.00 WIB.

Sebanyak 13 rumah warga di wilayah ini dilaporkan tergenang air.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, menjelaskan bahwa penyebab utama banjir ini adalah buruknya sistem drainase yang tidak mampu menampung debit air, ditambah dengan sumbatan akibat sampah.

Ani menuturkan curah hujan yang sangat tinggi menyebabkan beberapa saluran drainase meluap.

Selain itu, sedimentasi yang mengakibatkan pendangkalan serta adanya sampah yang menyumbat memperparah situasi.

“Tidak sedikit bangunan berdiri di atas saluran drainase, sehingga aliran air terhambat,” jelas Ani pada Rabu (18/12/2024).

Banjir ini melanda beberapa dusun di Desa Cintajaya, termasuk Dusun Nambo, Sidamukti, dan Pondokunyur.

Meski demikian, tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini.

Aktivitas Warga Terganggu, Genangan Bertahan di Beberapa Titik

Walaupun sebagian besar air surut dalam waktu tiga hingga empat jam setelah hujan berhenti, beberapa titik di desa tersebut masih terendam.

Kondisi ini mengganggu aktivitas sehari-hari warga.

Genangan air juga memunculkan kekhawatiran terkait kesehatan dan kebersihan lingkungan, terutama bagi masyarakat yang terdampak langsung.

Langkah-langkah penanganan segera sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak lebih lanjut.

Upaya Penanganan dan Kebutuhan Mendesak

BPBD Kabupaten Ciamis telah mengambil tindakan cepat untuk mengatasi dampak banjir ini.

Selain mendistribusikan hygiene kit kepada warga terdampak, pihak BPBD juga berkoordinasi dengan aparat desa dan instansi terkait untuk melakukan asesmen lapangan serta langkah darurat.

“Kami sedang fokus pada normalisasi saluran drainase, termasuk membersihkan sampah yang menumpuk di Siphon BSA 10 dan BSA 11. Saluran drainase yang terlalu sempit juga perlu segera diperlebar,” ungkap Ani.

Dia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran air untuk mencegah banjir di masa depan.

“Semua pihak harus bekerja sama dalam menangani permasalahan ini secara berkelanjutan,” tambahnya.

Wilayah Lain Juga Terdampak Banjir

Selain Desa Cintajaya, sejumlah wilayah di Kecamatan Lakbok juga dilaporkan terdampak banjir, termasuk Desa Baregbeg, Sukanagara, dan Puloerang.

Di Desa Puloerang, tekanan air menyebabkan jebolnya tanggul sepanjang tiga meter, sehingga genangan meluas hingga 30 hektar area pertanian.

Kerugian ini menimbulkan dampak serius pada lahan pertanian warga, yang menjadi salah satu sumber penghidupan utama masyarakat setempat.

Rencana Normalisasi Drainase dan Peninggian Tanggul

Untuk meminimalkan risiko banjir di masa mendatang, BPBD Kabupaten Ciamis berencana bekerja sama dengan BBWS dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Rencana tersebut meliputi normalisasi saluran drainase di titik-titik rawan banjir serta peninggian tanggul untuk memperkuat struktur penahan air.

“Kami berharap, dengan langkah ini, risiko banjir di wilayah-wilayah terdampak dapat ditekan seminimal mungkin,” pungkas Ani. (GaluhID/Tegar)

- Advertisement -
- Advertisement -
Berita Terbaru

PSGC Ciamis Ditahan Imbang Tornado FC di Stadion Galuh

Ciamis, galuh.id – Laga sengit babak 6 besar Liga Nusantara antara PSGC Ciamis dan Tornado FC berakhir imbang 1-1...

Artikel Terkait