Berita Jabar, galuh.id – Menurut epidemiolog Universitas Padjadjaran (UNPAD) Pandji Fortuna Hadisoemarto, pergerakan masyarakat amat krusial dalam menekan kasus Covid-19 di Jawa Barat.
Semakin kecil presentase pergerakan masyarakat, maka semakin cepat pula pandemi Covid-19 ditanggulangi. Hal tersebut didapat berdasarkan permodelan yang dia buat.
Epidemiolog Jabar ini menjelaskan, dirinya membuat permodelan dengan bentuk simulasi dan skenario tentang bagaimana Covid-19 ini akan menyebar di Jawa Barat.
Skenario pertama adalah berdasarkan kondisi saat ini. Dia melihat setiap harinya masih ada kasus baru Covid-19 meski pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan.
Dimana dari hasil grafik, PSBB telah mampu menurunkan kasus Covid-19 di Jawa Barat.
“Walau PSBB sudah berhasil menurunkan transmisi, tetapi masih ada sisa transmisi, yang mana menyebabkan kita masih melihat ada kasus-kasus baru setiap hari,” ujar Pandji, Selasa (12/5/2020).
Pandji menerangkan, jika pergerakan masyarakat tidak dapat ditekan lebih kecil, maka pandemi Covid-19 baru bisa teratasi hingga 3 tahun ke depan.
Maka dari itu, Pandji pun mengimbau agar pergerakan masyarakat terus ditekan.
Dia juga mensimulasikan PSBB dengan sedikit lagi pengetatan. Menurutnya, hal itu dapat mempercepat habisnya wabah Covid-19 di Jabar dalam waktu kurang dari satu bulan.
“Pada dasarnya permodelan yang saya buat menimbulkan bahwa kita tinggal mengetatkan sedikit lagi saja, agar penurunan dengan cepat itu bisa terjadi,” pungkas epidemiog ini.
Pasien Covid-19 Menurun
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, hasil evaluasi selama satu pekan pemberlakuan PSBB Jabar menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Hal itu merujuk pada data jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit yang mengalami penurunan.
Selain itu, tingkat kematian juga dilaporkan menurun. Begitu pun dengan tingkat kesembuhan yang naik hampir dua kali lipat.
PSBB Jabar sendiri sudah diberlakukan sejak tanggal 6 Mei 2020 hingga dua pekan ke depan.
Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil ini menerangkan, rata-rata penambahan kasus Covid-19 di Jabar memperlihatkan grafik menurun.
Jika grafik tersebut konsisten melandai, maka pemprov Jabar dapat didefinisikan sudah mampu mengendalikan Covid-19.
“Bulan lalu kasus per hari sekitar 40. Minggu lalu menjadi 28, dan sekarang 21. Jika minggu depan konsisten berada di bawah 20, kami akan mendefinisikan Covid-19 di Jabar terkendali,” kata Emil. (GaluhID/Evi)