galuh.id – “Masih nunggu Akbar, striker,” ucap Heri Rafni Kotari, saat saya berbincang sebelum pertandingan uji coba antara PSGC melawan tim sepak bola UNSIL di Stadion Galuh Ciamis pada 8 November 2018 lalu. Akbar yang dimaksud HRK -demikian pelatih kepala itu dipanggil- adalah Akbar Eka Putra pemain Persikota Tangerang yang telah mengikuti seleksi PSGC dan siap bergabung dengan PSGC sebagai striker PSGC Ciamis untuk mengarungi babak 32 besar Liga 3.
Akbar yang ditunggu-tunggu itu akhirnya bergabung dengan skuad PSGC bersama pemain hasil seleksi lainnya, debut Akbar sebagai striker PSGC Ciamis dimulai saat uji coba melawan PSCS Cilacap di Stadion Wijayakusuma pada 18 November 2018 lalu, sayang saya tidak sempat menyaksikan laga tersebut.
Baru pada pertandingan pertama PSGC melawan 757 Kepri Jaya di babak 32 besar Liga 3 grup A (24/11/2018), saya ‘ngeh’ dengan kehadiran Akbar yang memakai jersey bernomor punggung 20 itu. Sore itu, Akbar mencetak gol pertama untuk PSGC, hingga PSGC yang sempat tertinggal 0-1 akhirnya bisa menyamakan kedudukan.
Pemain berdarah campuran Malaysia (ibu) dan Indonesia (bapak) itu bermain dengan lincah, berkali-kali Akbar maju menusuk ke jantung pertahanan lawan. Guyuran hujan di Stadion Galuh sore itu tidak membuat staminanya kendor. Oke Akbar, kamu menarik perhatian saya.
Pertandingan kedua babak 32 besar grup A Liga 3 berlangsung antar Persibas Banyumas melawan PSGC pada 29 November 2018 lalu, saya melupakan Akbar. Dia tidak mencetak gol, gol justru dicetak oleh trio senior PSGC, Arif ‘Abu’ Budiman, Ganjar ‘Ganjaw’ Kurniawan dan Aldi Imron.
Sampai menit ke-84 saat PSGC unggul 2-3 dari Persibas Banyumas, Akbar yang kali ini bermain tanpa performa terbaiknya ditarik keluar, saat itulah saya melihat sesuatu yang beda dari Akbar, dia menyapa penonton, bertepuk tangan dan tanpa diduga Akbar menghampiri penjaga garis (asisten wasit) bersalaman dan mencium tangannya. Kedua kalinya pemain kelahiran Tangerang, 7 Agustus 1997 ini menyita perhatian saya.
Belajar Sepak Bola di Frenz United
Akhirnya saya berkesempatan bertemu dengan Akbar tadi malam, Jum’at (30/11/2018). Akbar bercerita tentang pendidikan yang dilaluinya di Frenz United, sebuah klub akademi sepak bola di Malaysia yang berisi pemain-pemain sepak bola berbakat dari Malaysia dan Indonesia.
Rupanya dari Frenz United inilah Akbar dilatih tentang kesantunan, Akbar menyebutnya sebagai ‘penghargaan pada mereka di lapangan maupun di luar lapangan,”. Akbar biasa menyapa orang-orang di sekitarnya, seringkali bertanya, “udah makan belum?” Hal kecil yang membuat orang-orang menaruh respek padanya.
Frenz United selain mengajarkan berbagai macam teknik sepak bola juga mendidik Akbar hingga persoalan terkecil, yaitu masalah makan. Pada saya, Akbar sempat menunjukkan bagaimana dia dilatih makan tanpa bicara dan hanya menggunakan tangan kanan, termasuk meletakkan sendok di mana dan posisinya di mana. Diam-diam Saepudin dari Ngorejart Design, desainer grafis Galuh ID merekam adegan saat Akbar memperlihatkan bagaimana ia dilatih attitude di meja makan.
Apakah kesantunan itu berpengaruh terhadap permainan Akbar di Lapangan? Akbar mengaku jika dengan mengenal orang-orang di sekitarnya dia selalu merasa enjoy saat bermain.
“Saya main selalu tanpa beban, tubuhnya memang udah dilatih untuk terus gerak, kadang saat bangun tidur itu pagi-pagi tubuh berasa abis ditonjokkin,” kata Akbar.
Tetapi, latihan membuat badannya kembali bugar dan orang-orang yang disapanya pun menaikkan mood Akbar.
Bermain Bersama PSGC
Sebelum bermain di PSGC Ciamis, Akbar sempat memperkuat Persikota Tangerang, bahkan pernah bermain bersama Persikad Depok.
“Lepas dari Persikota, alhamdulillah dibawa Bang Tile main di PSGC Ciamis,” ungkap Akbar.
Akbar mengaku senang bermain di Ciamis, diakuinya teman-teman satu timnya membantunya untuk beradaptasi di Ciamis. Tetapi, Akbar mengaku belum menemukan wanita cantik di Ciamis, selain itu dia merindukan makanan khas tangerang yang disebutnya Lopis.
Ketika ditanya tentang peran Suporter, Akbar mengaku dia tidak bisa bermain tanpa suporter, “kalau udah masuk Stadium itu, suka lihat sekeliling, wah ini ya nyanyian dan teriakan suporter itu mengangkat semangat, tapi kemarin penontonnya sedikit ya? Mungkin karena hujan,” saya menarik nafas berat mendengar pernyataan terakhir Akbar.
Pertandingan Melawan As Abadi FC
Akbar menyadari betul pertandingan selanjutnya melawan As Abadi FC akan menentukan PSGC bermain di mana. Akbar mengaku tidak suka bermain di Cilacap, “jalannya itu gak suka saya jalan darat, belok-belok,” Akbar berbicara sambil memperagakan jalan berkelok yang dilaluinya ketika bertanding di Stadion Wijayakusuma, Cilacap saat uji coba melawan PSCS.
Perjalanan ‘jauh’ itu rupanya menguras stamina Akbar. Karena itu Akbar bertekad untuk menang agar PSGC bisa menjadi juara grup A agar bisa bermain di Stadion Galuh Ciamis pada babak 16 besar Liga 3 nanti.
Perlu dicatat bahwa pertandingan Babak 16 besar Liga 3 di Stadion Ciamis pada 8 Desember 2018 nanti akan mempertemukan juara Grup A melawan runner up Grup B. Sementara itu, runner up grup A akan bermain di Stadion Wijayakusuma, Cilacap melawan juara grup B. Posisi PSGC yang menjadi runner up di klasemen sementara grup A dengan poin 4 mewajibkan PSGC menang di laga terakhir melawan As Abadi FC agar bisa meraih puncak klasemen grup A Liga 3.
Perbincangan kami berakhir sekitar pukul 21.00 WIB, pada Akbar yang bermainkembali sebagai striker PSGC Ciamis saya titip 2 gol saja yang diiyakan dengan semangat oleh Akbar. Kalau sudah begitu saya optimis PSGC bisa menang lawan As Abadi FC besok, Minggu (2/11/2018)***
Kanal Curhat Editor adalah arena menulis editor Galuh ID, K. Putu Latief untuk mencurahkan segala uneg-unegnya tentang PSGC dan Ciamis. Editor yang akrab dipanggil Ndu ini juga dikenal sebagai pegiat Wanoja Galuh. Anda mau curhat juga? Galuh ID menyediakan Kanal Saur Anjeun, silakan kirim tulisan Anda ke email [email protected] atau jika web Galuh ID sedang maintenance tulisan bisa dikirim langsung ke WA 085320993883.