Ciamis, galuh.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Ciamis menyebabkan beberapa bencana alam, termasuk banjir dan tanah longsor di beberapa kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, mengonfirmasi kejadian ini dan menjelaskan langkah-langkah yang telah pihaknya ambil bersama aparat setempat.
Banjir melanda Desa Pamalayan akibat meluapnya selokan Cilengkrang setelah hujan deras turun pada Rabu (19/2) pukul 15.30 WIB.
Penyebab utama banjir adalah gorong-gorong yang amblas, menyebabkan air masuk ke rumah warga.
Dua rumah yang terdampak adalah milik Hj. Aah Kuhapah (2 KK, 6 jiwa) yang terendam hingga 1 meter, serta rumah Beny Saepulah yang terendam setinggi 30 cm.
“Saat ini banjir sudah surut. Dan kami bersama masyarakat sedang melakukan pembuatan tanggul untuk mengantisipasi luapan air ke permukiman warga,” ujar Ani.
Bantuan berupa sembako, matras, terpal, dan selimut telah disalurkan kepada warga terdampak. Hujan deras juga menyebabkan dua kejadian tanah longsor di Kecamatan Cimaragas.
Longsor pertama terjadi di Dusun Sukahayu, RT 006 RW 002, di mana tebing di belakang rumah Uus Supriadi longsor dan materialnya masuk ke dalam rumah.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, dan pembersihan material longsoran telah di lakukan secara gotong royong.
Longsor kedua terjadi di sekitar SDN 2 Cimaragas. Mengakibatkan Tebing Penahan Tanah (TPT) sepanjang 19 meter longsor ke badan jalan provinsi yang menghubungkan Kota Banjar dan Kecamatan Cimaragas.
“Kami telah berkoordinasi dengan aparat setempat untuk membersihkan material longsoran agar lalu lintas bisa kembali normal,” kata Ani.
BPBD Tangani Dampak Banjir dan Longsor
Di Desa Darmacaang, longsor terjadi akibat tidak adanya drainase yang memadai di sekitar SDN 3 Darmacaang.
Tebing tanah setinggi 20 meter dan panjang 10 meter longsor dan menutup jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Darmacaang dengan Desa Kujang.
“Saat ini, jalan masih tertutup longsoran. Kami membutuhkan alat berat untuk membersihkan material longsoran agar akses masyarakat kembali normal,” jelas Ani.
Longsor juga terjadi di Desa Cisadap pada pukul 17.00 WIB akibat derasnya curah hujan dan cucuran air dari atap rumah Heli.
Longsor menimpa rumah milik Toto, menyebabkan kerusakan pada dinding kamar dan ruang tengah dengan kategori rusak sedang (52%).
Sementara itu, TPT rumah Heli mengalami kerusakan 70% dan masih berpotensi longsor lebih lanjut.
“Saat ini, rumah Toto tidak bisa dihuni, dan penghuni sementara mengungsi. Kami telah menyalurkan bantuan darurat dan menutup area longsoran dengan terpal untuk mengurangi risiko longsor susulan,” tambah Ani.
BPBD Ciamis terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPRP), untuk menangani dampak bencana ini secara optimal dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (GaluhID/Tegar)
Editor: Evi