Minggu, September 29, 2024

Biaya Sidang Maarten Paes 32 Miliar, PSSI: Sok Tahu

Baca Juga

Galuh.id– Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, merasa geram dengan terkait pemberitaan biaya sidang Maarten Paes.

Beredar kabar biaya sidang Maarten Paes di Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) mencapai 2 juta USD atau sekitar Rp32 miliar.

Sidang tersebut harus ditempuh agar Maarten Paes segera bermain memperkuat Timnas Indonesia.

Sementara itu, Maarten Paes telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) sejak April 2024. 

Namun, penjaga gawang kelahiran Nijmegen, Belanda, ini masih belum bisa membela Timnas Indonesia karena harus melalui sidang CAS. 

Klarifikasi PSSI Terkait Biaya Sidang Maarten Paes

Menanggapi kabar yang semakin liar tersebut, Arya Sinulingga akhirnya memberi klarifikasi.

“Ini terlalu banyak yang sok tahu. Kami akan berbicara jika sudah ada kepastian. Santai saja. Semua langkah PSSI sudah dipertimbangkan dengan matang,” jelas Arya dikutip dari Bola pada Rabu (26/6/2024).

Perpindahan federasi Maarten Paes dari Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) ke PSSI di FIFA terkendala oleh Statuta FIFA Pasal 9 huruf b ayat ketiga mengenai Perpindahan Asosiasi.

“Ketika diturunkan dalam pertandingan resmi terakhirnya untuk asosiasinya saat ini, ia belum mencapai usia 21 tahun,” bunyi Statuta FIFA Pasal 9.

Maarten Paes pernah enam kali bermain untuk Timnas Belanda U-21.

Penampilan terakhirnya terjadi pada usia 22 tahun saat Timnas Belanda melawan Timnas Belarusia dalam Kualifikasi Euro U-21 2021 pada 15 November 2020.

Arya Sinulingga juga menyebut pihak PSSI telah menghitung biaya terkait permasalahan Maarten Paes tersebut.

“Kami sudah menghitung biaya dan lain-lain. Jika masalahnya adalah biaya, kami pasti sudah tahu sejak awal dan tidak akan menjadikan Maarten Paes sebagai WNI,” ungkap Arya.

Arya Sinulingga juga mengungkapkan pentingnya menggunakan logika terkait pembahasan biaya naturalisasi Maarten Paes.

“Kalau memang masalahnya biaya, pasti kami hentikan sejak awal. Gunakan logika. Jika ada yang menganalisis, coba gunakan logika sederhana. Jika masalahnya biaya, kami pasti tidak melanjutkan proses menjadi WNI,” jelas Arya.

Maarten Paes bukan satu-satunya pemain yang mengalami kasus seperti ini. 

Beberapa pemain lain juga mengalami kasus serupa dalam hal perpindahan federasi.

Contohnya adalah Nedim Bajrami. Pemain Sassuolo berusia 25 tahun itu pernah menjadi langganan Timnas Swiss kelompok umur hingga level U-21.

Nedim Bajrami memang memiliki keturunan Albania, namun lahir dan besar di Swiss. 

Bahkan, ia juga pernah memperkuat Timnas Swiss U-21 ketika usianya sudah melewati 21 tahun. (GaluhID/Dianti)

- Advertisement -
- Advertisement -
 
 
Berita Terbaru

Striker Timnas Indonesia U-20 Buka Peluang Jadi Pelatih Klub Liga Indonesia

olahraga, galuh.id- Striker muda Timnas U-20 Indonesia, Jens Raven membuka peluang untuk menjadi pelatih di klub Liga Indonesia di...

Artikel Terkait