Minggu, Februari 2, 2025

BPBD Ciamis Identifikasi Titik Serangan Eceng Gondok di Wilayah Lakbok dan Purwadadi

Baca Juga

Ciamis, galuh.id – BPBD Ciamis telah melakukan langkah-langkah awal untuk mengidentifikasi dan menilai dampak serangan eceng gondok yang mengancam kawasan Lakbok dan Purwadadi.

Hasil asesmen yang dilakukan pada Minggu (15/12/2024) menunjukkan bahwa beberapa titik sungai di wilayah tersebut mengalami tingkat infestasi yang bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, mengungkapkan bahwa serangan eceng gondok ini berdampak signifikan pada aliran sungai dan aktivitas masyarakat di sekitarnya.

Empat area utama telah diidentifikasi sebagai lokasi terdampak dengan kondisi yang memprihatinkan:

Titik-Titik Infestasi Eceng Gondok di Lakbok dan Purwadadi

Sungai Cibeet (Anak Sungai Cilisung)

Area ini mencakup Dusun Padaemut, Desa Kertajaya, Desa Karangpaningal, Sukamulya, dan Puloerang.

Berdasarkan laporan tim lapangan, tingkat infestasi di Sungai Cibeet tergolong berat dengan panjang serangan mencapai 10 kilometer.

Vegetasi eceng gondok yang padat di kawasan ini menjadi ancaman serius terhadap aliran sungai dan ekosistem sekitarnya.

Sungai Kalen Kendal (Anak Sungai Cilisung)

Sungai Kalen Kendal juga menunjukkan tingkat infestasi yang tinggi. Desa-desa yang terdampak meliputi Kertajaya, Sukanagara, Sukamulya, Puloerang, dan Kalapasawit.

Serangan di wilayah ini mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk petani yang bergantung pada irigasi sungai tersebut.

Sungai Avor Panileman (Anak Sungai Cilisung)

Dibandingkan dengan dua lokasi sebelumnya, tingkat infestasi di Sungai Avor Panileman relatif lebih ringan.

Wilayah terdampak meliputi Desa Sidaharja, Kertajaya, Baregbeg, Kalapasawit, Cintajaya, Tambakreja, dan Cintaratu.

Meskipun demikian, keberadaan eceng gondok tetap menjadi ancaman potensial terhadap kelancaran aktivitas di sungai ini.

Sungai Utama Cilisung

Di sungai utama yang melintasi beberapa desa seperti Sidaharja, Sindangangin, Karangpaningal, Purwadadi, Purwajaya, hingga berujung di Sipon Desa Sidarahayu, infestasi eceng gondok teridentifikasi pada tingkat ringan.

Namun, kondisi ini tetap memerlukan perhatian untuk mencegah perburukan situasi.

Ancaman Ekosistem dan Aktivitas Masyarakat

Menurut Ani Supiani, serangan eceng gondok ini tidak hanya mengancam ekosistem sungai tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan masyarakat di sekitar aliran sungai.

Pertumbuhan eceng gondok yang tidak terkendali dapat menyumbat aliran air, mengurangi kualitas air, dan menghambat kegiatan seperti irigasi pertanian, transportasi air, hingga perikanan tradisional.

“Kami memandang serius kondisi ini. Oleh karena itu, koordinasi dengan berbagai pihak terkait akan segera dilakukan. Langkah-langkah penanggulangan seperti pembersihan massal dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya eceng gondok akan menjadi prioritas,” ujar Ani.

Langkah Tanggap BPBD dan Harapan untuk Masyarakat

Sebagai bagian dari upaya mitigasi, BPBD Kabupaten Ciamis terus memantau perkembangan situasi infestasi eceng gondok di wilayah tersebut.

Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan lokasi lain yang terdampak agar penanganan dapat dilakukan secara menyeluruh.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran eceng gondok menjadi bagian integral dari strategi jangka panjang.

BPBD berharap masyarakat turut berperan aktif dalam mendukung program penanggulangan, termasuk partisipasi dalam kegiatan pembersihan dan pengawasan lingkungan sekitar. (GaluhID/Tegar)

- Advertisement -
- Advertisement -
Berita Terbaru

Tornado FC Menang Meyakinkan atas Persekabpas, PSGC Ciamis Harus Waspada!

olahraga, galuh.id- Kemenangan Tornado FC dari Persekabpas cukup mencuri perhatian di pertandingan pertama babak 6 besar Liga Nusantara 2024/2025. Laga...

Artikel Terkait