Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 memberikan pelajaran bagaimana menyikapi perbedaan sikap primordial, suku, agama, ras dan kultur.
“Serta berbagai kepentingan menjadi kekuatan. Bukan sebagai faktor yang melemahkan,” terangnya.
Pemuda hari ini, lanjutnya, adalah tokoh-tokoh yang akan berperan pada masa yang akan datang.
Apa yang dilakukan oleh pemuda pada masa sekarang, menjadi penentu kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang.
Kemudian Herdiat memaparkan, mandat pemuda saat ini adalah menjadikan nilai-nilai persatuan di atas segala-galanya.
Memandang keberagaman sebagai anugerah berharga untuk merangkai menjadi kekuatan yang luar biasa menggapai kejayaan Indonesia.
Bahkan, pemuda bukan hanya menjadi pelaku penting membangun ketangguhan bangsa dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.