“Kalau sudah booster kemana pun jadi lebih bebas,” tuturnya.
Herdiat juga menjelaskan bahwa capaian vaksinasi tahap ketiga atau booster di Kabupaten Ciamis angkanya masih rendah.
Kendalanya yakni terlalu lama dari tahap dosis satu, dosis dua dan ke booster. Selain itu, masyarakat menganggap kasus Covid-19 sudah landai.
“Jadi ada anggapan tidak perlu vaksin lagi. Padahal vaksin booster sangat perlu karena Covid-19 belum hilang,” jelasnya.
Sementara Kabid P2P Dinkes Ciamis, Acep Joni, mengatakan bahwa capaian vaksinasi di Kabupaten Ciamis mengalami peningkatan.
Dari dosis satu, dosis dua dan dosis ketiga mengalami peningkatan, yang sebelumnya angka di dosis ketiga angkanya cukup rendah.
Saat ini, posisi cakupan vaksinasi di dosis satu angkanya mencapai 92,51 persen. Dosis kedua 80,77 persen, dan dosis ketiga atau booster 34,65 persen.
Acep mengatakan bahwa pihaknya selalu mendorong dan mengimbau kepada masyarakat untuk segera berduyun-duyun ke tempat layanan vaksin.
“Supaya capaian vaksin dan herd immunity di Kabupaten Ciamis dapat terwujud,” ucapnya. (GaluhID/Tony)
Editor : Evi
 di gerai vaksinasi yang disediakan oleh Badan){kind=link}