Selain itu Jeje juga mengaku saat kejadian tidak ada pemukulan. Ia menyebut hanya mengusap wajah Nandang.
“Saya sama sekali tidak mukul saudara Nandang atau Ujang Bendo saat melakukan sidak, tapi hanya mengusap mukanya saja agar sadar,” ucapnya.
Kalau cekcok, ia mengakui bahwa itu benar adanya karena geram segel yang terpasang di tempat hiburan dirobek.
“Padahal yang bersangkutan tidak memiliki wewenang. Itu sudah ada pihak yang berwenang,” kata Jeje.
Bupati Pangandaran menilai penyobekan segel tempat hiburan malam itu sudah kelewat batas. Bahkan ia membandingkan tindakan itu sama saja merobek harga diri pemerintah setempat.
“Itu sama saja merobek harga diri pemda. Karena penutupan tempat hiburan itu merupakan salah satu hasil keputusan pemerintah bersama para ulama,” kata Jeje.
“Sama saja menjatuhkan harga diri kami bersama pemangku agama yang memutuskan itu,” imbuhnya. (GaluhID/Arul)
Editor : Evi