“Bersyukur, Ciamis berhasil masuk dalam tiga besar dan mengalahkan daerah lain yang telah melakukan ini sejak lama,” ujar Dian.
Sejak tahun 2022, Dinas Pariwisata Ciamis telah mulai memperkenalkan konsep pariwisata yang ramah bagi muslim kepada para pelaku wisata.
Dari pengelola tempat wisata, pelaku industri pariwisata, masyarakat setempat, hingga pemangku kepentingan lainnya.
Dian menyatakan bahwa musala di berbagai tempat wisata di Ciamis sudah kompatibel untuk umat muslim.
Seperti memisahkan antara pria dan wanita, serta menyediakan perlengkapan ibadah seperti mukena untuk wanita dan sarung untuk pria.
Masuk Nominasi, Rencana Pengajuan Perda Wisata Ramah Muslim di Ciamis
Demikian pula area wudhu dan toilet juga sudah terpisah. Toilet pria lengkap dengan urinoir yang memiliki penghalang mika serta tombol untuk menyiram.
Kemudian, toilet duduk telah lengkap dengan jet shower, tempat makan dan hidangannya harus dipastikan halal dengan sertifikat halal dari lembaga yang berwenang.
Tersedianya rumah potong hewan beserta pemotongnya yang telah memiliki sertifikat halal. Makanan kemasan dari produk UMKM juga harus mencantumkan logo halal.
Karena ternyata, wisata yang ramah terhadap muslim juga diminati oleh wisatawan non muslim.
“Fitur utama ini menarik bagi para pengunjung, termasuk mereka yang non-Muslim, karena menjaga privasi. Sama seperti fasilitas toilet yang bersih dan terpisah untuk pria dan wanita,” jelas Dian.