CIAMIS, galuh.id – Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Ciamis dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan berbagai kejadian bencana di beberapa wilayah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis melaporkan tiga insiden utama, yaitu pohon tumbang di Pasar Subuh, angin kencang di Rajadesa, dan tanah longsor di Panawangan.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani dampak bencana ini.
Peristiwa pohon tumbang terjadi di Pasar Subuh Ciamis, dekat mushola, akibat cuaca ekstrem pada Minggu (9/2/2025).
Seorang pedagang bernama Ibu Eti, warga Desa Karangampel, Kecamatan Baregbeg, mengalami luka di kepala setelah tertimpa pohon.
“Korban sudah dievakuasi ke IGD RSUD Ciamis dan mendapat perawatan medis. Kami juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan korban mendapatkan penanganan yang diperlukan,” ujar Ani Supiani.
Selain pohon tumbang, cuaca ekstrem juga menyebabkan angin kencang di Desa Tanjungsukur, Kecamatan Rajadesa, pada Kamis (6/2/2025) pukul 10.00 WIB.
Angin kencang mengakibatkan beberapa pohon tumbang dan menimpa rumah warga.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. BPBD Ciamis bersama aparat desa dan warga telah melakukan gotong royong untuk membersihkan puing-puing serta menyalurkan bantuan logistik darurat, termasuk sembako.
Sementara itu, longsor terjadi di Desa Nagarapageuh, Kecamatan Panawangan, akibat jebolnya bendungan irigasi Cibayawak pada Sabtu (18/1/2025).
Longsoran sepanjang 8 meter dengan tinggi 4 meter ini berdampak pada saluran irigasi D1 Dayeuh Datar, yang menyuplai air ke sekitar 80 hektare area pesawahan.
“Kami telah menyalurkan bantuan berupa terpal dan karung untuk penanganan awal. Namun, normalisasi saluran irigasi masih menjadi kebutuhan mendesak yang perlu segera dilakukan,” jelas Ani Supiani.
BPBD Ciamis juga telah mengajukan surat pernyataan bencana kepada Dinas PUPR untuk percepatan perbaikan saluran irigasi.
Ani Supiani mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang masih berlanjut.
“Kami meminta warga untuk segera melaporkan kejadian bencana agar bisa ditangani secepat mungkin,” pungkasnya. (GaluhID/Tegar)