Ciamis, galuh.id – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Ciamis, Minggu (19/1/2025) memicu berbagai bencana alam di beberapa wilayah.
Tanah longsor, angin kencang, banjir, hingga rumah roboh dilaporkan terjadi, menyebabkan kerugian bagi warga setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, menyatakan, pihaknya telah bergerak cepat dalam menangani dampak bencana, menyalurkan bantuan, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk proses pemulihan.
Tanah Longsor Merusak TPT di Sukadana
Tanah longsor terjadi di Dusun Margadanu, RT 001 RW 007, Desa Margajaya, Kecamatan Sukadana, Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB.
Hujan deras yang terus mengguyur menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 9 meter dengan tinggi 4 meter milik seorang warga bernama Komara mengalami kerusakan berat.
“BPBD langsung berkoordinasi dengan aparat setempat untuk melakukan assessment serta menyalurkan bantuan berupa sembako dan karung,” ujar Ani Supiani.
Saat ini, warga bersama aparat desa bergotong royong membersihkan material longsor, meskipun perbaikan permanen masih menunggu tindak lanjut lebih lanjut.
Angin Kencang Tumbangkan Pohon dan Rusak Rumah Warga
Selain tanah longsor, angin kencang turut menyebabkan kerusakan di beberapa wilayah.
Di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, sebuah pohon tumbang menimpa rumah milik Karwan (1 KK, 3 jiwa) pada Minggu sore.
Beruntung, kerusakan yang terjadi tergolong ringan, dan atap rumah yang bolong segera ditutup sementara menggunakan terpal oleh warga setempat.
Insiden serupa terjadi di Desa Mandalare, Kecamatan Panjalu. Rumah milik Mulyana Fahroji (1 KK, 7 jiwa) mengalami kerusakan pada bagian depan akibat terpaan angin kencang.
BPBD telah menyalurkan bantuan sembako serta terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.
Banjir Rendam 80 Hektare Sawah di Purwadadi
Banjir genangan melanda area persawahan di Dusun Manganti dan Dusun Talangbanteng, Desa Sidarahayu, Kecamatan Purwadadi, Senin (13/1/2025).
Banjir ini terjadi akibat meluapnya Sungai Cilisung yang diperparah oleh sedimentasi serta penyumbatan saluran air.
Setidaknya 80 hektare sawah terendam air, berpotensi mengancam hasil panen petani.
“Kami telah meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk melakukan pembersihan eceng gondok serta normalisasi saluran air guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang,” ungkap Ani.
Rumah Roboh Akibat Hujan Deras
Di Desa Situmandala, Kecamatan Rancah, sebuah rumah milik Yayat Ruhiyat (1 KK, 4 jiwa) mengalami kerusakan sedang akibat ambruknya atap rumah.
Struktur bangunan yang sudah lapuk tidak mampu menahan curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan bagian atap runtuh.
Saat ini, penghuni rumah terpaksa mengungsi sementara waktu ke tempat yang lebih aman.
BPBD telah menyalurkan bantuan berupa sembako, selimut, dan matras, serta membantu warga dalam proses pembersihan material bangunan yang roboh.
Imbauan BPBD: Waspada Cuaca Ekstrem
Menanggapi rangkaian bencana ini, Ani Supiani mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana.
“Kami mengingatkan warga untuk selalu berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan,” tegasnya.
BPBD Ciamis akan terus melakukan pemantauan serta memberikan bantuan bagi warga terdampak guna memastikan keselamatan dan pemulihan wilayah yang terdampak bencana. (GaluhID/Tegar)