Ciamis, galuh.id – Keren nih pria asal Lakbok, sekaligus pembalap Ciamis, Jawa Barat berhasil mengharumkan Indonesia.
Hebatnya pria ini adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di perusahaan produsen handle pintu di Changhua Taiwan.
Adalah Lingga Permana pria kelahiran Ciamis, 27 November 1994, yang berhasil mengharumkan nama Indonesia pada ajang balap motor ketahanan 4 jam (Four Hours Endurance Race 2019)
Lingga yang sudah 2 tahun menjadi TKI di Taiwan berhasil meraih juara umum dengan tim Motoheart asal Taiwan.
Pembalap yang mengikuti ajang tersebut berasal dari beberapa negara, nampak 9 bendera negara yang terpajang. Bukan hanya yang berasal dari Asia saja, terdapat juga Amerika dan Inggris.
Lingga menjadi pembalap pada tim yang tahun lalu pun juara. Tidak mudah untuk Lingga meraih kembali juara pada tahun 2019 ini.
Gelaran balap ketahanan selama 4 jam ini digelar sebanyak 3 seri. Namun pada seri ke-2 Lingga absen karena cuti dan harus pulang ke Indonesia untuk mempersunting wanita pujaannya.
Setelah kembali Pembalap Ciamis ini hanya mengikuti seri pamungkas yang berlangsung pada tanggal 08 September 2019. Komunikasi disebut menjadi salah satu kendala bagi Lingga.
“Terus terang saya terkendala komunikasi, bahkan untuk komunikasi pada mekanik atau pun pemilik tim saya harus menggunakan bahasa isyarat,” jelas Lingga melalui pesan WA.
Namun Lingga terus berusaha menjelaskan agar kendala pada tunggangannya itu bisa dimengerti oleh mekanik, sehingga bisa mengatasi trouble yang terjadi pada motor.
Motor yang digunakan pun tentunya berbeda dengan yang biasa digunakan di tanah air. Karena sejatinya Lingga adalah pembalap. Bahkan sirkuit yang digunakan di Indonesia pun tipikalnya berbeda-beda.
“Di Indonesia saya sering balap di sirkuit dadakan maupun permanen, jadi begitu balap di Taiwan pada sirkuit permanen saya cepat adaptasi meskipun motor yang digunakan berbeda,” jelas Lingga.
Motor yang digunakan Lingga sekaligus membawanya meraih juara adalah type MH155 berkapasitas 150cc.
Saat race berlangsung karena terdapat trouble pada motor, Lingga sempat tercecer pada posisi ke-4.
Karena waktu balapan selama 4 jam dan tersisa 3 jam, ini dimanfaatkan Lingga untuk terus memperbaiki posisi dengan tetap menjaga kondisi motor agar tidak macet.
Jika macet maka akibatnya pembalap Ciamis ini tidak bisa menyelesaikan seluruh lap hingga finish. “Saya hanya diberikan kode bahwa posisi saya ke-4,” kata Lingga.
Lingga Belajar dari Pembalap Ternama Indonesia
Kepiawaian pria yang juga banyak mendapatkan ilmu dari pembalap ternama Indonesia Wawan Hermawan ini dibuktikan pada seri pamungkas.
“Saya terapkan ilmu yang saya peroleh dari Pak Wawan Hermawan, meskipun secara resmi saya bukan anak didik atau siswanya pada WH19 Racing School miliknya,” jelas Lingga.
Menurut Lingga dirinya hanya menyimak saat Wawan Hermawan menjelaskan teori tentang balap pada siswa WH19 Racing School.
Terbukti, selain jam terbang balap di Indonesia dan memperoleh ilmu dari Wawan Hermawan, instruktur serta owner dari sekolah balap binaan Astra Motor, Lingga berhasil mengibarkan bendera merah putih.
“Saya tetap fokus meskipun posisi ke-4, dan Alhamdulillah berhasil juara dan point tertinggi pada seluruh seri,” jelas Lingga.
Akhirnya Lingga berhasil membawa kembali tim Motoheart untuk meraih juara pada musim ini, setelah pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2018 meraih juara dengan pembalap lain. (GaluhID/YP)